Digitalisasi BRI Memudahkan Transaksi Menembus Pelosok
KEMAJUAN teknologi yang dikembangkan BRI dalam beberapa tahun terakhir turut dirasakan manfaatnya oleh nasabah yang berada di pelosok. Nasabah yang berada di belantara perkebunan kelapa sawit dengan akses yang terbatas bisa melakukan transaksi keuangan kapan dan dimanapun.
Kebermanfaatan digitalisasi ini dirasakan agen BRIlink, Maryam dari Tikke, Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat yang telah menjadi agen BRIlink sejak 7 tahun. Seluruh transaksi keuangan seperti pembayaran angsuran, pembelian pulsa telepon, listrik dan produk layanan lainnya tersedia di kios milik Maryam.
Berawal dari niat untuk menambah penghasilan keluarga, Maryam tidak menyangka bisa meningkatkan taraf hidupnya dan mengangkat derajat hidupnya dengan menjadi AgenBRILink. Sebelumnya, Maryam hanya seorang PNS yang membantu suaminya sebagai buruh sawit di areal perkebunan PT Astra Agro Lestari di Kecamatan Tike, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Awal mula Maryam menjadi agen BRIlink karena melihat kesulitan buruh kelapa sawit dalam mengirimkan uang melalui perbankan. Hal itu dikarenakan jaringan kantor unit BRI dan KCP BRI Pasangkayu sulit dijangkau karena kendala letak geografis jalan yang kurang bagus.
Berangkat dari hal itu Maryam berinisiatif membuka layanan jasa transfer uang bagi para tetangganya yang menjadi buruh kelapa sawit, hal itu mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Tiap hari Maryam bisa membantu hingga puluhan transaksi. Hal itu dilihat petugas BRI. Maryam pun diminta menemui pimpinan BRI di sana.
“Saya bantu mereka kirim uang di ATM selama 6 bulan. Saya kemudian dipanggil pimpinan BRI (ditawari) untuk jadi AgenBRILink. Caranya gimana nanti didaftarkan oleh pimpinan BRI. Memang waktu itu niatnya hanyamembantu dan memang ada yang namanya AgenBRILink. Cuma banyak orang yang cari saya (minta bantuan),” kenangnya.
Atas tawaran itu, Maryam setuju. Akhirnya dia resmi menjadi laku pandai bank dengan jaringan terluas di Indonesia tersebut sejak Mei 2016. Dia pun mendapat dukungan dari keluarga. Keluarga Maryam pun selalu mengingatkannya agar jangan sampai salah transfer.
Setelah resmi menjadi AgenBRILink, Maryam diberi fasilitas mesin EDC. Nasabah yang memanfaatkan jasanya pun kian bertambah. Setiap hari Maryam bisa melayani 200 hingga 300 transaksi seperti pengiriman uang, penarikan tunai, pembayaran cicilan dan transaksi keuangan lainnya.
“Semua transaksi bisa, seperti pencairan PKH, pencairan sembako, pembayaran tilang, pembayaran registrasi sekolah, BPJS, semua bisa. Tapi memang yang mendominasi penarikan dan pengiriman uang,” ujarnya menjelaskan.
Maryam mengakui, dia bisa meraup untung hingga ratusan juta rupiah per bulan atas imbal jasa sebagai AgenBRILink.
Atas keuletannya, Maryam terpilih menjadi agen BRIlink terbaik selama beberapa tahun secara berturut-turut dan mendapatkan hadiah berupa barang elektronik, motor, logam mulia, dan pergi menunaikan umroh.
Dari keuntungan yang diperoleh karena menjadi AgenBRILink, Maryam bisa meningkatkan taraf kehidupan keluarga dan menunaikan ibadah umroh dan haji bersama keluarga besarnya.
Asisten Manajer Bisnis Mikro BRI Cabang Palu, Mandik mengakui teknologi turut berperan dalam mengakselerasi bisnis perbankan terutama agen BRIlink dalam menjalankan operasional usahanya. Agen BRIlin menjadi perpanjangan tangan BRI dalam melayani nasabah yang berada sulit dijangkau karena terkendala jarak dan letak geografis yang berada di pelosok.
“Agen BRIlink Maryam turut memberikan kontribusi yang besar dalam transaksi perbankan di Tikke, selain melayani pengambilan dan pengiriman uang, pembayaran angsuran, pembelian pulsa juga melayani pengajuan kredit mikro,” ujarnya saat dihubungi di kantornya di Kota Palu belum lama ini.
Keterbatasan jaringan kantor dan pegawai menjadikan BRIlink mitra strategis dalam menjangkau dan melayani nasabah yang berlokasi di wilayah pelosok. Keberadaan Agen BRIlink ini sangat dirasakan manfaatnya karena memberikan kemudahan dan terjalinnya keakraban antar masyarakat sekitar. HAI