PMII Buol-Tolis Diskusi Tangkal Radikalisme

SUASANA diskusi publik dengan tema ‘Peran Pemuda dalam Menangkal Radikalisme’ di Kabupaten Buol, Rabu (23/5/18)

BUOL, MERCUSUAR- Sejumlah kalangan dari tokoh pemuda dan tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Buol, memberikan apresiasi pada kegiatan yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), terkait peran generasi muda dalam menangkal masuknya pengaruh radikalisme ekstrim dan aksi terorisme di daerah Buol.

Dikabarkan, kegiatan yang dilaksanakan oleh PMII Cabang Tolitoli yang bekerjasama dengan PMII Cabang Buol  di salah satu cafe di Buol, Rabu (23/5/18), mengangkat tema ‘Peran Pemuda Dalam Menangkal Radikalisme’ di Kabupaten Buol tersebut, dihadiri oleh sejumlah OKP, diantaranya GP Ansor, HMI, IMM, KNPI, Wahdah Islamiyah, KPA, serta beberapa perwakilan dari pelajar SMA dan SMK di daerah tersebut.

Tampil sebagai narasumber masing-masing, Ketua KNPI Buol, Budianto Su’a, Kasatbinmas Polres Buol, Iptu Menjerson Tumei dan salah satu pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Buol, Ustad Nurhairil.

Kegiatan yang berlangsung sejak Pukul 16.00 Wita tersebut berlangsung seru manakala diskusi yang dipandu oleh Isma Jaya yang bertindak sebagai moderator, mulai meminta tanggapan kepada peserta yang hadir terkait tema radikalisme yang diusung dalam diskusi tersebut.

Budianto Su’a, yang hadir sebagai narasumber mengatakan, kegiatan ini merupakan ajang diskusi positif untuk generasi muda yang ada di Kabupaten Buol.

“Tadinya saya berharap perwakilan dari pemerintah bisa hadir ditempat ini, mengingat peran pemuda dalam konteks pemuda di Buol saat ini, yang seringkali tidak dilibatkan dalam kegiatan pemerintah, ” ujarnya.

Sementara menurut  Syam yang hadir mewakili GP Ansor, radikalisme kiri merupakan cikal-bakal menuju tindakan anarkis yang merusak keutuhan bangsa dan negara. “Kami dari Gerakan Pemuda Ansor sudah menjalin kerjasama dengan pihak Kepolisian untuk menolak radikalisme dan aksi terorisme, karena bagi kami NKRI adalah harga mati, ” tegasnya.

Iptu Menjerson Tumei yang hadir mewakili pihak kepolisian, menjelaskan bilamana dalam menangkal masuknya pengaruh radikalisme, pemuda diminta agar senantiasa mampu dan mawas diri dari segala bentuk doktrin yang bisa memecah belah persatuan. “Sebagai pemuda harusnya kita mampu menangkal serta melawan pengaruh-pengaruh radikalisme yang mengarah kepada aksi terorisme, sebelum menjadi target dari tindakan-tindakan anarkis tersebut,” tandasnya. FAN

Pos terkait