DONGGALA, MERCUSUAR – Debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati dan wakil bupati Donggala 2018 bertema memajukan daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Donggala, berjalan aman dan lancar yang diwarnai hiruk pikuk para pendukung ke empat paslon yang datang dengan membawa berbagai atribut. Debat publik di gedung Oasis Convention Hall Donggala, Sabtu (31/3/2018) yang dimulai pukul 20:00 – 21:30 wita ini, menghadirkan Dr. Abdullah Iskandar, SH. MH sebagai moderator yang membagi debat menjadi lima sesi, yaitu: penyampaian visi misi, penajaman (pendalaman) visi misi, pertanyaan antar paslon, pertanyaan dari moderator dan penutup.
Disesi pertama, paslon 1 Anita B. Nurdin – Abdul Rahman (Arrahman), paslon 2 Kasman Lassa – Moh. Yasin (Sakaya), paslon 3 Vera E. Laruni – Taufik M. Burhan (Vegata) dan paslon 4 Idham Pagaluma – Moh. Yasin Lataka (Iyamo) secara bergantian menyampaikan visi misi selama empat menit.
Arrahman melalui cabup Anita secara singkat menyampaikan visi yang berfokus pada pembangunan perikanan, pertanian dan pariwisata, yang ditambahkan oleh cawabup Abdul Rahman dengan pembangunan yang berbasis perencanaan, mengedepankan identitas daerah dan partisipasi masyarakat. Termasuk perlunya political will yang kuat dengan menghindari korupsi.
Sakaya oleh cabup Kasman Lassa tidak sampai pada penyampaian visi misi karena didahului habisnya waktu. Kasman hanya sempat menyampaikan sejumlah potensi Kabupaten Donggala yang membutuhkan penanganan lebih serius dengan mengoptimalkan pembangunan berbasis kerakyatan dan perencanaan pembangunan dari bawah dengan slogan isemapa maipiapa.
Sementara Vegata melalui cabup Vera menyampaikan visinya yang bertumpu pada kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan berlandaskan iman dan taqwa. Seperti halnya Anita, Vera juga memberikan kesempatan kepada cawabup Taufik untuk menjelaskan tentang misinya antara lain memberantas kelaparan, kebodohan serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Penyampaian visi misi terakhir oleh Iyamo melaui cabup Idham yang hanya menyampaikan semangat berdakwah dan bersedekah. Menurut Idham yang juga memberi kesempatan kepada cawabup Moh. Yasin berbicara ini, bahwa semua program paslon bagus namun yang dibutuhkan adalah pemimpin yang bisa membawa Kabupaten Donggala lebih maju.
Pada sesi kedua berupa penajaman, moderator meminta kepada paslon untuk memaparkan strategi dan program aksi apa untuk menuntaskan kemiskinan di Kabupaten Donggala yang mengalami kenaikan dalam kurun waktu tiga tahun hingga mencapai 18,59 persen sesuai data BPS.
Sakaya yang diberi kesempatan menjawab pertama sebagai petahana ini, mengatakan bahwa faktor naiknya angka kemisikinan dipengarui kebijakan nasional. Namun ia menekankan siapapun yang menjadi kepala daerah, maka hukumnya wajib untuk mengentaskan kemiskinan dengan berbagai strategi dan kondisi yang ada.
Selanjutnya Vegata memberikan jawaban pentingnya optimalisasi pelayanan pemerintah, pengelolaan sumber daya alam yang berbasis kerakyatan dan kebijakan pemerintah yang pro pada kepentingan rakyat dengan program satu desa satu produk.
Iyamo menjawab singkat dengan program kegiatan mengunjungi desa setiap hari Jumat untuk berdakwah dan memberikan sedekah kepada orang miskin.
Sementara Arrahman memiliki empat strategi, yaitu pendidikan dengan memberikan beasiswa miskin, kesehatan dengan berbaikan gizi masyarakat, ekonomi dengan UMKM, dan infrastruktur berupa pembangunan akses jalan desa.
Karena terbatasnya waktu, ke empat paslon tidak dapat menyampaikan penajaman visi misinya secara optimal, sehingga jawaban yang disampaikan hanya sebatas garis besarnya saja dan terkesan tergesa-gesa.HID