PALU, MERCUSUAR – Dua gempabumi berkekuatan cukup besar mengguncang Pulau Sulawesi dalam kurun 24 jam terakhir. Terbaru, gempabumi berkekuatan 5.8 M mengguncang wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) pada 13.32 WITA. Sebelumnya pada Selasa (7/6/2022) pukul 21.24 WITA, gempabumi berkekuatan 5.7 M mengguncang wilayah Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami pada Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono via akun Twitternya, Rabu (8/6/2022) mengatakan, gempa Mamuju terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 Km arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km. Gempa ini dirasakan di Mamuju dengan skala V MMI, Majene IV MMI, Pinrang III MMI, Palopo, Sidrap, Pangkep, Makassar, Masamba II MMI.
Gempa Mamuju menurutnya, memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip), sehingga tidak dipicu sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Lanjutnya, episenter gempa Mamuju ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju.
Adapun kata dia, hasil pemodelan menunjukkan, gempa Mamuju tidak berpotensi tsunami.
Adapun gempa berkekuatan 5.7 M yang mengguncang wilayah Gorontalo dan Sulawesi Utara pada Selasa (7/6/2022) malam, menurut Daryono via akun Twitternya pada Selasa (7/6/2022) menjelaskan, gempa ini terletakpada koordinat 0.08 LU,123.70 BT, dengan kedalaman 137 Km. Gempa ini dirasakan di Gorontalo, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Bangkep, Banggai dengan skala III MMI, Bolaang Timur II-III MMI, serta Boalemo, Kotamobagu, Manado, Gorontalo Utara II MMI
Gempa ini menurut Daryono, dipicu oleh deformasi dalam Lempeng Laut Maluku, yang tersubduksi ke bawah Semenanjung Minahasa di Sangihe Trench. JEF
