TATURA SELATAN, MERCUSUAR- Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Graha Ananda kini berubah menjadi Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda. Perubahan tersebut tertuang dalam surat keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dengan nomor 458/E/O/2021 tentang izin perubahan bentuk Akbid Graha Ananda di Kota Palu menjadi Insitut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Graha Husada Lestari.
Setelah berubah nama, kini Institut Kesehatan Teknologi dan Bisnis Graha Ananda menyediakan empat program studi, dengan tiga program studi sarjana dan satu program studi diploma. Diantaranya, ddministrasi kesehatan, bisnis digital, kewirausahaan dan diploma yaitu kebidanan, serta menyediakan kelas karyawan khusus mahasiswa yang sedang bekerja.
Usai pengumuman perubahan bentuk dan penyerahan SK oleh LLDIKTI Wilayah XVI, Koordinator LLDIKTI wilayah XVI, Drs Irwan Halid, M. Si, maka langsung dilakukan pelantikan rektor atas nama Fadly Umar, SKM. M.Kes oleh Ketua Yayasan Ir. Yusri Yusuf Andi Ara M. Kes,di Hotel Best Western Palu, Kamis (25/11/2021)
Irwan Halid, mengungkapkan perubahan nama tersebut telah melalui beberapa proses panjang, dari pemberian rekomendasi hingga proses usulan kepada Menteri Pendidikan.
Ia menerangkan LLDIKTI selalu memberi dorongan kepada perguruan tinggi agar lebih maju. Ia juga menjelaskan bahwa program studi Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis merupakan yang pertama di wilayah Sulawesi Tengah.
“Ini prodi pertama, jadi kita harapkan institut yang baru ini bisa menyelenggarakan dengan baik sesuai dengan aturan perundang-undangan dan dijalankan sesuai dengan Permendikbud nomor 3 tahun 2020 tentang standar nasional perguruan tinggi,”pungkasnya.
Terdapat tiga hal yang ditekankan dalam mengukur kinerja yakni PDDIKTI selalu diupdate, kemudian SPMI dan SPME, sebagai kunci keberhasilan sebuah perguruan tinggi.
Rektor Insitut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda, Fadly Umar mengatakan ini tahun pertama tentunya akan terus mendorong infrastruktur dan faselitas dalam peningkatan belajar mahasiswa serta mendorong dosen untuk terus lanjut ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
Pentingnya semangat untuk terus belajar bagi para dosen, seorang dosen wajib menjaga komitmen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan tinggi dan menjamin mutu serta kualitas pengajarannya.
“Kami terus membuka diri dalam rangka melakukan inovasi dimana kini terdapat tiga prodi baru, InsyaAllah kita akan banyak bersinergi dengan perguruan tinggi lainya dalam rangka mengola akademik kita,” ujarnya.
Insitut Teknologi Kesehatan dan Bisnis merupakan prodi dengan muatan multidisiplin yang berfokus pada ekonomi digital, pengembangan sumber daya manusia dengan kompetensi digital, serta percepatan pengelolaan bisnis berbasiskan sistem, big data dan internet of things. ABS