BESUSU TENGAH, MERCUSUAR- Rusaknya beberapa armada pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, berimbas pada menumpuknya sampah di beberapa tempat pembuangan sampah sementara (TPS), salah satunya di Jalan MT Haryono. Kerusakan armada itu, juga membuat rute zig-zag pengangkutan sampah mengalami hambatan.
Mengenai keberadaan tumpukan sampah di Jalan MT Haryono itu langsung sampai ke telinga Wali Kota Palu, Hidayat. Dimana sudah tiga pekan TPS di Jalan MT.Haryono tidak terangkut sampahnya. Menerima laporan itu, Hidayat pun mempertanyakan apakah rute zig zag (irisan kue lapis) tidak berjalan?
“Saya minta Sekkot agar segera perlu lakukan evaluasi kembali kinerja DLH,” tulisnya dalam pesan singkat, saat dikonfirmasi, Sabtu (7/8/2018).
Menindaklanjuti laporan warga itu, Hidayat menginstrusikan kepada pihak DLH untuk segera menurunkan armada pada malam itu juga untuk menuntaskan pengkutan sampah yang sudah tiga pekan itu tidak terangkat.
Pengawas tim pengendali dan pengawas DLH, Muhsen mengatakan, informasi wali kota menganai sampah itu langsung ditindaklanjuti. “Kami sampaikan bahwa kami pengawas pengendali lapangan, saya sendiri dan bersama Kabid persampahan telah memeriksa kondisi di lapangan, ternyata sampah tersebut telah terantisipasi sebelumnya sesuai dengan foto yang kami kirimkan ini,” ujarnya.
Dia menyampaikan, bahwa armada yang melalui rute MT. Haryono sampai saat ini masih dalam perbaikan, karena umur armada tersebut sudah sangat tua dan paling sering mendapat perbaikan. Untuk mengantisipasi jalur armada tersebut, maka DLH melakukan tindakan sharing atau tukar armada lain mengantisipasi jalur tersebut.
DLH: Kami Akan Maksimalkan Pengangkutan
Dia menegaskan, pelaksanaan pengangkutan sudah sesuai jalur irisan kue lapis dan tidak ada perubahan sedikitpun dan pengawasan tetap dilaksanakan semaksimal mungkin. Menurut, Muhsen jika terjadi kesalahan di lapangan, maka pihaknya siap mempertanggungjawabkan hal itu.
“Itu tanggung jawab kami dan kami akan merespon segala bentuk laporan yang masuk kepada kami. Kami juga sudah memohon maaf kepada pak wali. Kami berusaha untuk terus memaksimalkan proses pengangkutan ini, hanya memang kendala kadang tetap ada dan tetap harus kami hadapi di lapangan,” jelasnya.
Muhsen mengatakan, persoalan pengangkutan sampah bukan saja terjadi di Jalan MT Haryono, namun juga di Jalan Katamso. Dan kondisi itu juga dikarenakan armada pengangkut yang menglami kerusakan. Menurut dia, DLH sudah berusaha mempercepat proses perbaikan armada tersebut namun dari pihak jasa perbaikan (bengkel) menyampaikan masih dalam perbaikan dan mencari alat atau onderdil mobil tersebut.
“Tapi selama ini ada tiga lagi armada yang diperbantukan untuk mengatasi jalur irisan kue lapis. Armada 01 sampai 03 setiap saat membantu jalur seputaran Bumi Nyiur,” jelasnya. ABS