Dari Soal Drainase Hingga Kebiasaan Masyarakat, Penanganan Banjir di Palu Butuh Beragam Pendekatan

IMG-20220510-WA0075-7a1dd311
FOTO: Pemerintah Kelurahan Lolu Selatan, memantau ketinggian air Sungai Palu yang berbatasan langsung dengan wilayahnya, Selasa (10/5/2022). FOTO: DOK KEL. LOLU SELATAN

PALU, MERCUSUAR – Risiko banjir di sejumlah wilayah di kawasan bantaran Sungai Palu, memerlukan beragam pendekatan untuk menghadapinya. Hal ini harus dimulai dengan mengenali penyebab banjir di Kota Palu. 

Sekretaris Bappeda Kota Palu, Ibnu Mundzir, Selasa (10/5/2022) menjelaskan, kejadian banjir di Kota Palu lebih banyak disebabkan oleh faktor alam, yaitu topografi yang datar dan jenis tanah aluvial dan tekstur lempung, yang buruk untuk menahan air, sehingga air tidak bisa meresap bagus jika datang dalam jumlah yang banyak. 

Selain itu kata dia, faktor drainase perkotaan yang belum saling terintegrasi secara baik, serta faktor kebiasaan penduduk yang masih memandang drainase sebagai bagian untuk mengalirkan sampah yang ada, juga endapan material di drainase yang jarang dikeruk, membuat kualitas drainase untuk mengalirkan air juga menjadi buruk dan menyebabkan drainase tidak mampu mengalirkan air, saat debit air meninggi, sehingga meluap dan menggenangi pemukiman. 

Menurut Ibnu, solusi untuk mengatasi persoalan ini, yaitu menggunakan pendekatan teknis struktural dan non struktural. Pendekatan struktural dilakukan dengan perbaikan drainase secara menyeluruh, melihat bahwa sampai hari ini, Kota Palu belum memiliki master plan drainase yang utuh dalam skala kota, yang mengintegrasikan alur alam yang ada, sampai ke pembuangan badan air yang akhir. 

Adapun pendekatan non struktural yang dapat dilakukan, yakni memfungsikan kembali badan air alami (keke), untuk saluran pembawa air yang ada dan mengedukasi masyarakat, untuk tidak lagi membuang sampah di sungai atau alur alam yang ada.  

“Selain itu, perlu untuk menghidupkan kembali satgas penanggulangan banjir berbasis masyarakat, di berbagai tempat yang merupakan langganan banjir di Kota Palu, seperti di daerah-daerah langganan banjir tepian Sungai Palu,” ujarnya. JEF

 

Pos terkait