PALU, MERCUSUAR – Pemberitaan yang tidak benar alias hoaks, menjadi fenomena kental dalam menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Karena itu, perlu dilakukan berbagai cara untuk menolak isu sara dan hoaks, guna mewujudkan pemilu yang damai, dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Hal tersebut dikemukakan Dewan Penasehat Gerakan Aktifis untuk Rakyat Palu (GAPURA) Sulawesi Tengah (Sulteng), Andrie Wawan dalam keterangan persnya, Senin (13/8/2018).
Menurut Wawan, perlu dilakukan sosialisasi apa bahaya isu sara, hoaks dan radikalisme yang menjadi salah satu penyebab tidak nyamannya kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari berbagai pulau, agama, suku, bahasa dan kepercayaan. Jika isu sara dan hoaks tidak dilawan, maka besar kemungkinan akan menjadi penyebab terjadinya disintegrasi bangsa,” kata Wawan yang juga Direktur Umum di Lembaga Investigasi dan Advokasi Rakyat ini.
Dikatakannya, merebaknya isu sara, hoaks dan radikalisme di media sosial, karena masyarakat tidak cermat dalam memilih dan memilah informasi.
“Selama ini masyarakat kita diadu domba dengan isu sara dan informasi hoaks yang tidak bertanggung jawab, karena itu kita harus bijak dalam memilih informasi yang benar,” katanya.
Wawan menambahkan, perlu kepedulian semua pihak untuk dalam membangun kesadaran masyarakat di Sulteng dalam berpolitik.
“Intinya, kita perlu membangun kesadaran masyarakat dalam berpolitik, agar stabilitas politik di Sulteng khususnya dan Indonesia, pada umumnya berjalan dengan damai terhindar dari isu sara dan hoaks,” tandasnya. BOB