PALU, MERCUSUAR – Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Dr Rajindra, mengajak para mahasiswa untuk bersikap kritis pada beberapa kondisi, di antaranya bersikap kritis pada regulasi yang ada di dalam kampus, utamanya terkait pembiayaan.
Rektor mewanti-wanti, jangan sampai ada pungutan liar yang dilakukan oknum dosen maupun staf di lingkungan kampus Unismuh Palu, sebab semua pembiayaan di Unismuh Palu, sudah diatur dalam keputusan Rektor Unismuh Palu.
“Jangan sampai ada pungutan liar di dalam kampus, karena kampus bukan pasar, yang di mana-mana ada pungutan. Mahasiswa wajib melaporkan ke bagian keuangan kalau ada pungutan liar, nanti identitasnya akan dirahasiakan,” tegas Rektor, Rabu (29/8/2018).
Meskipun mahasiswa Unismuh Palu itu terdiri dari berbagai kalangan, baik itu mahasiswa murni, karyawan, pegawai, TNI/Polri, namun mereka itu bukan orang yang kaya raya, mereka datang ke kampus Unismuh Palu menuntut ilmu untuk perbaikan nasib, sehingga tidak pantas untuk terus dimintai pembayaran, apa lagi pembayaran yang hanya diada-adakan oleh oknum.
Selain itu, mahasiswa juga diminta untuk bersikap kritis terkait dengan kalender akademik. Rektor menekankan, mahasiswa dapat mengawasi para dosen, khususnya terkait dosen yang tidak memiliki Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dan dosen yang malas masuk mengajar.
“Rektor tidak mengetahui semua itu, sehingga dibutuhkan kritikan dari bawah, termasuk dari mahasiswa. Jadi kita harus bisa bekerja sama membangun kampus ini,” tambahnya
Sebelumnya, ratusan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, mengikuti kegiatan Masa Ta’aruf (Masta) Kehidupan Kampus Mahasiswa, yang dibuka secara resmi pada Senin (27/8/2018), di aula Rektorat Unismuh Palu.
Masa Ta’aruf Kehidupan Kampus merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di Unismuh Palu. Rektor menekankan, salah satu syarat mendapatkan ijazah pada saat lulus nantinya, adalah melampirkan sertifikat Masa Ta’aruf. UTM
