PALU, MERCUSUAR – SMP Negeri 9 Palu pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2019, menyiapkan kuota 320 siswa baru, dengan jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 10 kelas.
Kepala SMP Negeri 9 Palu, Hilmi mengatakan, pada PPDB tahun ini, pihaknya akan menerima siswa sesuai dengan jumlah kelas yang ada.
“Formulir yang keluar sejak dibukanya PPDB SMP, sudah mencapai 100 lembar, padahal ini baru awal proses PPDB dimulai. Jika dibandingkan tahun lalu, pendaftar di sekolah kami sekitar 630 siswa, sementara yang diterima hanya 352 dengan mengunakan 11 kelas,” kata Hilmi, Selasa (26/6/2018).
Hilmi mengatakan, untuk target awal, pihaknya hanya menerima 10 kelas, jika misalnya ada perubahan, mungkin ada pertimbangan khusus dari pihak sekolah.
“Jika misalnya saya terima 11 kelas, nanti akan beresiko dan siswa di kelas IX bisa padat, kemudian juga saya kekurangan kursi. Meskipun belum lama ini saya menerima bantuan kursi sebanyak 352 buah, namun pada saat rehab, kursi yang jelek telah ditukar dengan yang baru. Memang sudah sekian tahun kursi ini tidak diganti, karena bantuan baru turun tahun ini,” tegasnya.
Hilmi mengharapkan, tahun ini tidak ada permasalahan yang muncul, ketika orang tua mendaftarkan anaknya di sekolah yang sesuai dengan zonasi, karena ketentuan zonasi ini telah dua tahun berlaku.
“Kami juga mengimbau kepada orang tua siswa, jika di dalam pertemuan bersama sekolah, agar mendukung apa yang direncanakan oleh sekolah, sekaligus perencanaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu, agar tangung jawab pendidikan tidak terfokus hanya pada sekolah, karena begitu banyak persoalan siswa tidak bisa kami tangani sekaligus,” ujarnya.
Misalnya kata dia, masalah mengenai lingkungan, utamanya narkoba dan lainnya. Untuk hal ini diminta ada peran dari orang tua untuk ikut bersama-sama mengawasi anaknya, untuk itu peran orang tua ini sangat-sangat diperlukan.
“Seperti yang sering saya sampaikan pada rapat bersama dengan orang tua, guru pertama itu adalah orang tua, sekolah utama adalah rumah, karena masih ada sebagian kecil masyarakat melepas anaknya, ketika dihubungi pihak sekolah hanya dihiraukan. Inilah yang perlu diubah,” katanya.
Hilmi menjelaskan, SMPN 9 Palu mendapatkan empat zona, di antaranya, Birobuli Utara, Birobuli Selatan, Tatura Utara dan Tatura Selatan, zona utama dimulai dari Tatura Selatan, dan Tatura Utara, baru kemudian menerima siswa dari Birobuli utara dan selatan.
“Pengambilan formulir hingga tanggal 30 Juni 2018, setelah itu seleksi berkas karena yang mendaftar pasti banyak, sementara itu sesuai aturan, selain dianjurkan harus menggunakan sistem zonasi, namun ada kompensasi menerima siswa yang berprestasi 5 persen, kemudian 5 persen anak yang dikondisikan karena persoalan, misalnya mendapatkan musibah bencana alam seperti gempa bumi, kemudian pindah, ini boleh ditampung,” katanya. UTM