NUNU, MERCUSUAR– Ada yang berbeda saat kita menginjakan kaki di arena pemancingan Tanggul Nosarara Kelurahan Nunu, nuansa warna pink menghiasi ornamen dinding dan terdapat kalimat edukasi menghindari bahaya penggunaan elpiji.
Bukan hanya itu saja, di tanggul Nosarara terdapat kios yang dari kontainer mini berwarna merah muda dan juga bangku dari tabung elpiji, dan yang lebih menarik dan banyak dimintati pengunjung adalah spot warung terbalik sehingga orang akan berfoto di spot tersebut.
Perubahan taman tersebut merupakan bantuan dari Hiswana Migas yang menjadikan Tanggul Nosara sebagai taman edukasi sebagai bentuk syukur akan peningkatan masyarakat dalam menggunakan bright gas yang tahun lalu naik sebesar 100 persen.
“Maka bright gas Taman Wisata Tanggul Nosarara kita resmikan sebagai taman edukasi untuk masyarakat,” kata Domestik Gas Region Manajer VII Sulawesi, Isfahani Mahdi bersama Asisten II Prekonomian Setdaprov Sulteng, Elim B. Somba, Rabu (11/4/2018).
Elim mengatakan, dirinya menyambut antusias atas peresmian kampung bright gas yang urgensinya penting sebagai sarana mendorong masyarakat untuk beralih konsumsi atau migrasi dari gas subsidi 3 kg ke gas non subsidi 5,5 kg.
Dengan keberadaan kampung Bright Gas ini, ia berharap dapat menjadi media pengedukasian masyarakat yang efektif dalam menginformasikan manfaat-manfaat penggunaan tabung elpiji Brightt Gas 5,5 kg.
Menurut dia, kesadaran masyarakat sulawesi tengah untuk memakai elpiji berkualitas semakin meningkat pesatnya serapan bright gas 5,5 kg sampai 20 ribu lebih tabung hingga akhir tahun 2017.
“Kesadaran masyarakat yang sudah sedemikian baik ini, dalam hemat saya perlu terus dijaga, ditingkatkan dengan jalan menggalakkan upaya-upaya sinerjik antar stekholder migas di Sulawesi Tengah,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Isfahani Mahdi bahwa kampung Bright Gas ini merupakan suatu cara pertamina dalam memperkenalkan penggunaan gas elpiji pada masyarakat terutama di Kota Palu.
Dia harapkan dengan adanya Brightt Gas taman Wisata Tanggul Nosarara ini masyarakat semakin dicinta dan terus menggunakan gas elpiji sesuai peruntukan yakni gas 5,5 kg dan 12 kg. Penggunaan gas elpigi non subsidi sudah mengalami peningkatan sebanyak 10 persen ditahun lalu sehingga melampaui penjualan gas elpiji sesuai target.
“Kita sudah mengedarkan 8000 lebih tabung gas elpiji se Sulawesi, di Palu ini sendiri selalu disediakan pegisian elpiji dengan 7 ribu tabung perhari. Untuk menjaga ketersedian elpiji dengan menempatkan stasiun pengisian elpiji di Palu,” ujarnya. ABS