BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan dipusatkan di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), hari ini Selasa (2/5/2018). Tema Hardiknas kali ini yaitu, “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Budaya”.
Kegiatan itu nantinya akan dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng, Irwan Lahace dan sejumlah kepala SMA, SMK di seluruh kabupaten/kota di Sulteng. Peringatan Hardiknas tahun ini, Disdikbud Sulteng berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan mensejahterakan seluruh guru ASN maupun Honorer.
Kepala Disdikbud Sulteng, Irwan Lahace mengatakan pada peringatan Hardiknas 2018 pihaknya berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Sulteng. “Kami akui bahwa saat ini pendidikan di Sulteng masih perlu mendapatkan pembenahan. Sebab masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang belum terselesaikan. Seperti peningkatkan kualitas guru, gaji guru hingga pengangkatan guru honorer menjadi ASN. Semoga tahun ini seluruh PR tersebut bisa terselesaikan,” katanya, Senin (30/4/2018).
Berbagai persoalan yang harus mendapatkan perhatian dari Disdikbud Sulteng di berbagai sekolah di Sulteng diantaranya, masih rendahnya kualitas para guru yang dibuktikan dengan ujian kompetensi guru yang berada di peringkat lima paling bawah. Selain itu gaji guru horer yang hingga saat ini masih jauh dari kata cukup karena rata-rata mereka mendapatkan gaji dibawah Upah Minimal Provinsi (UMP).
Banyaknya sekolah tingkat SMA dan SMK di Sulteng yang memerlukan bantuan rehab maupun pembangunan gedung baru karena gedung sebelumnya sudah dimakan usia. Ditambah lagi fasilitas media pembelajaran yang tidak merata di sekolah. Banyak sekolah di perkotaan memiliki fasilitas lengkat sementara sekolah di kabupaten ataupun daerah pelosok masih serba terbatas.
“Ini sudah menjadi prioritas buat kami dalam memajukan pendidikan di Sulteng, hanya saat ini kami mengakui bahwa saat ini Disdikbud Sulteng masih terkendala dana. Makanya kami belum bisa memenuhi seluruh tuntutan sekolah. Tetapi kami sudah memberikan jalan kepada sekolah melaui Pergub tentang pungutan di sekolah,” terangnya.
Walaupun banyak mengalami persoalan Disdikbud Sulteng juga perlu mendapatkan apresiasi karena tahun ini mereka berhasil melaksanakan UNBK yang mencapai 80 persen. Padahal sebelumnya hanya mencapai 30 persen.