Energi Asia Ciptakan Dunia yang Damai

pembukaan Asian Games (1)

JAKARTA, MERCUSUAR – Presiden RI Joko Widodo dengan gagah memacu motornya di jalanan dengan aksi dramatis. Aksi tersebut dilakukan sang presiden agar tak terjebak macet dengan harapan segera tiba tepat waktu di stadion Gelora Bung Karno.

Benar saja, sang presiden muncul dari arah tenggara lorong stadion melintas di depan ribuan penonton dan tiba tepat waktu di ruang VVIP. Sebuah ‘tipuan video’ Joko Widodo dalam sebuah adegan  film tersusun secara rapi membuat  penonton dalam stadion GBK terkesima  menyaksikan lewat dua layar LED dalam stadion.

Jokowi hadir tepat setelah ujung adegan film menceritakan Presiden RI ketujuh ini masuk keruang utama untuk membuka Asian Games 2018 di stadion Gelora Bung Karno, Sabtu (18/8/2018) malam.

Tapi sebelumnya Ketua Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc), Erik Thohir dalam sambutannnya menyebut dengan 267 juta  penduduk dan 300 etnis serta 700 bahasa etnis, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia ingin memberikan contoh kehidupan sosial yang harmonis dari berbagai suku dan agama yang  diikat dalam Bhineka Tunggala Ika.

“Menyebut Asia berarti menyebut keragaman bangsa -bangsa di dalamnya. Kita hadir di Asian Games untuk merayakan keragaman perbedaan namun dalam satu harmoni, the Energi of Asia. Mari kita junjung nilai sportivitas agar dikenang selamanya dengan semangat Energi of Asia kita ciptakan dunia yang damai,” kata Erik.

Selanjutnya Presiden Olympic Council of Asia (OCA) atau Dewan Olimpiade Asia, Seikh Ahmad Fahad Al-Sabah mengatakan Asian Games 2018 yang digelar Indonesia menjadi sebuah catatan sejarah karena pertama menggunakan dua kota  sebagai  penyelenggara Asian Games.

Pria  asal Libanon ini bahkan menyebut rindu OCA untuk kembali ke Jakarta setelah 56 tahun terpenuhi dengan kembalinya stadion Gelora Bung Karno sebagai venue pembukaan Asian Games.

“Stadion(Gelora Bung Karno) ini adalah  warisan terbesar Asian Games dari bapak pendiri bangsa ini,” katanya.

Sementara Presiden Joko Widodo tanpa panjang lebar menyebut bahwa menjadi tuan rumah Asian Games untuk menunjukkan bahwa Indonesia menjunjung persaudaraan untuk menciptakan prestasi.

“Kita ingin tunjukkan bahwa kita bersaudara, kita berprestasi,”singkat Jokowi.

Open Ceremony Asian Games 2018  belangsung spektakuler dengan menyajikan keragaman alam, budaya dan keramahan warga Indonesia lewat persembahan tarian kolosal. Juga pertunjukan kembang api yang menghiasi langit-langit stadion.  Panggung megah 30 x 26 meter dengan replika gunung dan hutan  dilengkapi dengan air terjun yang mencerminkan Indonesia negara tropis yang subur. Klimaks acara terjadi ketika peraih emas Olimpiade 1992 Susi Susanti membawa obor ke puncak gunung dan memantik nyala api yang spektakuler. CLG

Pos terkait