Qasidah Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Pembukaan FSQN XXIX, di Kolonodale, Rabu (4/12/2024). FOTO: IST.

MOROWALI UTARA, MERCUSUAR – Festival Seni dan Qasidah Tingkat Nasional (FSQN) XXIX yang berlangsung di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah, secara resmi dimulai, ditandai dengan upacara pembukaan, di pelataran Kantor Bupati Morut, Kolonodale, Rabu (4/12/2024).

Ajang tersebut diikuti peserta dari 11 provinsi dan 8 kabupaten dan kota se-Provinsi Sulteng. Hadir membuka kegiatan tersebut, Gubernur Sulteng yang diwakili Bupati Morut, Dr. dr. Delis Julkarson Hehi. 

Dalam sambutannya, Delis menyampaikan atas nama masyarakat Morut, ia berterima kasih atas ditunjuknya Morut sebagai lokasi penyelenggaraan FSQN XXIX.

“Ini kebanggaan bagi kami semua. Walaupun tergolong sebagai kabupaten baru dan secara geografis berada di pelosok, ini merupakan sejarah dengan adanya kegiatan tingkat nasional ini,” ujarnya.

Menurutnya, dengan hadirnya peserta dari beberapa provinsi, setidaknya bisa ikut memperkenalkan Morut di tingkat nasional, bahkan internasional.

Untuk itu, Delis menyampaikan agar para tamu yang jauh-jauh datang ke Morut kiranya dapat menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat wisata di kawasan Teluk Tomori.

“Seni qasidah yang telah bertahan dari generasi ke generasi, adalah wujud konkret dari kekayaan warisan budaya bangsa yang harus terus dijaga,” kata Delis.

Dalam dunia serba digital, dengan cepatnya perkembangan teknologi internet, artificial intelligence dan sosial media yang mendominasi, seni Islami seperti qasidah adalah oase yang menyejukkan hati dan jiwa.

“Meski dunia bergerak maju dengan trend global, tapi seni qasidah tetap menjaga nilai dasar keimanan, persatuan dan kebudayaan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI), Baharuddin Tanriwali mengungkapkan proses penunjukkan Kabupaten Morut sebagai tempat penyelenggaraan FSQN.

“Waktu itu ada pertemuan di Palu. Saat itu, ada Dokter Delis (Bupati Morut). Saya langsung berpikir, ini bupati yang visioner, nasionalis. Ya sudah, saya langsung tawarkan untuk jadi tuan rumah pelaksanaan Festival Seni dan Qasidah Tingkat Nasional ke-XXIX. Beliau juga langsung setuju. Morut ini memang luar biasa,” tutur Baharuddin.

Wakil Bupati Morut, H. Djira K. selalu Ketua Panitia FSQN menjelaskan festival tersebut berlangsung tanggal 4—8 Desember 2024, diikuti kontingen 11 provinsi masing-masing Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, DIY, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.

Sedangkan peserta dari kabupaten dan kota se-Sulteng adalah Kota Palu, Kabupaten Morowali, Parigi Moutong, Sigi, Banggai, Banggai Kepulauan, Tolitoli dan Morut.

Festival tersebut memperlombakan sejumlah cabang, baik peserta anak-anak, remaja dan dewasa, serta kelas campuran. SEM

Pos terkait