Teluk Tomori Menyimpan Destinasi Wisata Menarik

WhatsApp Image 2022-09-23 at 10.58.15-c0812664
Kawasan hutan mangrove di Desa Koya, salah satu destinasi wisata yang ada di Teluk Tomori, Kabupaten Morowali Utara. Foto: Basri Marzuki 

HUTAN mangrove membentang di pinggir pantai Desa Koya. Sangat menyejukkan bila dipandang dekat dermaga sebelum perahu lego jangkar. Hutan mangrove berjenis pendek itu memiliki daun yang rimbun dan hijau.

Untuk mengelilingi hutan seluas empat hekatare lebih itu, sudah ada jembatan kayu. Pengunjung bisa memacu adrenalin menapaki jembatan kayu ke hutan mangrove. Kemudian dengan jarak hanya beberapa meter terdapat tiga rumah panggung untuk tempat beristirahat.

Di belakang hutan mangrove juga terdapat gunung yang menghijau. Beberapa waga setempat menyebut hutan itu adalah pohon-pohon durian. “Buah duriannya kecil tetapi manis. Bila musim buah durian, cocok berwisata di sini,” kata seorang ibu.

Warga di desa yang masuk wilayah Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara itu menceritakan, hutan mangrove itu tumbuh secara alami. Lalu warga desa merawatnya.

“Jembatan kayu ini dibangun dengan menggunakan dana desa. Dulu ada beberapa rumah warga di pantai, tetapi dengan kesadaran sendiri mereka pindah ke daratan demi menjaga keasrian lingkungan hutan bakau ini,” kata seorang ibu yang juga Sekretaris PKK di desa itu.

Ia bersama beberapa ibu lainnya, menyuguhkan nasi bambu dan beberapa jenis makanan lainnya kepada hampir 60 orang wartawan. Mereka adalah peserta lomba menulis obyek wisata yang diselenggarakan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Morowali Utara.

Sebelumnya, mereka mengikuti pelatihan menulis dan fotografi di Kolonodale. Setelah itu, menggunakan empat buah perahu bermesin tempel mengunjungi beberapa destinasi wisata di Teluk Tomori. Lomba menulis itu berhadiah total Rp 15 juta yang disiapkan PT Astra Agro Lestari. Pemenang lomba diumumkan pada hari ulang tahun Kabupaten Morowali pada 23 Oktober 2022.

Sementara itu Staf Humas PT. Astra Agro Lestari Prasetyo Edho Wibowo menjelaskan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan ekspor minyak CPO itu tertarik membantu Pemkab Morut mempromosikan pariwisata karena sektor pariwisata sangat potensial dan telah memiliki rencana pengembangan yang jelas.
“Kita akan membantu viralisasi obyek wisata di Morut lewat tulisan para jurnalis. Semua peserta lomba ini nantinya akan menyiarkan tulisan dan foto-foto hasil liputannya terkait obyek wisata Morut dan akan dinilai tim juri untuk diberi hadiah,” ujar Edo, panggilan akrab Prasetyo.

Surga Tersembunyi 

Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi kepada peserta lomba menyebutkan, perairan di Teluk Tomori terkenal tenang. Itu antara lain disebabkan adanya beberapa pulau kecil di mulut teluk.

Keindahan pemandangan hamparan pulau di teluk tersebut membuat daerah itu bak destinasi wisata di Raja Ampat, Papua.

“Di Morowali Utara punya teluk yang sangat indah, yang namanya Teluk Tomori. Itu persis Raja Ampat. Lautnya tenang, tak ada ombak, karena teluknya agak cukup jauh masuk. Itu view-nya sangat-sangat (indah), lebih virgin lautnya itu, hidden paradise,” kata Delis.

Mulai tahun ini, pemerintah setempat membenahi destinasi wisata yang ada di teluk itu. Wisata air yang akan dikembangkan seperti renang, menyelam, snorkeling, jetski, kayak dan mendayung (paddle).

“Tidak hanya wisata air, teluk ini juga banyak dikelilingi sejumlah obyek wisata menarik lain yang lokasinya berdekatan. Bahkan, sejumlah obyek wisata itu dapat dikunjungi dalam one day trip,” kata Delis.

Disebutkan, ada Bukit Bajo, sebuah hamparan padang berbukit. Daerah tersebut populer dengan sebutan Bukit Teletubbies, karena pemandangan perbukitannya yang mirip dengan yang ada di serial televisi anak Teletubbies.

Kemudian, ada destinasi wisata Tapak Tangan Raja, Batu Payung, gua di pinggir laut yang unik, hutan mangrove di Desa Koya, Puncak Harmoni di Desa Kororolaki dan Air Terjun Matarutung.

“Ini semua di pinggiran teluk, bisa seharian langsung di-explore, karena jarak antarsatu desa wisata itu 5 sampai 10 menit, dekat-dekat semua,” ujar dia.

“Potensi pariwisata ini kita lagi genjot, karena pasar kita kan sudah ada,” kata Delis. Pasar pariwisatanya berasal dari pekerja di kabupaten tersebut yang berjumlah 80.000-an orang. Tahun depan diprediksi ada kenaikan sekitar 25.000-30.000.

“Nah, hitung-hitungan kita kalau 100.000-an karyawan, kalau setiap weekend saja berlibur 10.000 wisatawan lokal, ini bisa mengembangkan daerah tujuan wisata,” ujar dia.

Pemerintah Kabupaten Morowali Utara tengah menarik investor untuk mengembangkan pariwisatanya.

Mereka juga telah meminta dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta ke pemerintah pusat demi mengembangkan potensi pariwisatanya. Sektor pariwisata setempat masih perlu untuk dibenahi, termasuk juga dalam mengembangkan desa wisata.

“Kami desa wisata itu kemarin yang masuk nominasi, Kororolaki, masuk nominasi ke provinsi dan nasional. Tapi, ini masih kami benahi. Saya mau buat jadi Kampung Pelangi juga hari ini di Kororolaki itu karena dia punya view bagus, kemudian letaknya di bawah. Karena dia di bawah jadi dia instagramable gitu. Kebetulan dia punya Puncak Harmoni tempat nongkrong yang menarik, karena view-nya yang bagus,” ujar dia.MAN

Pos terkait