Witan Sulaeman telah menjelma menjadi pemain bintang, tak hanya bintang Sepakbola nasional. Tapi, di persepakbolaan Asia bahkan dunia pun nama Witan Sulaiman mulai jadi trending topik apalagi mampu mengantar timnas Indonesia lolos ke final AFF Cup 2020.
Oleh : ISSRIN ASSAGAF
Penampilan apik Witan Sulaeman bersama timnas Indonesia di AFF Cup 2020 membuat penggemar Sepakbola Indonesia merasa terpuaskan, meskipun tak berhasil mengangkat piala di ujung laga, timnas Indonesia dengan skuad mudanya yang diarsiteki Shin Tae-yong telah memberikan corak permainan berbeda yang dinilai akan membuat timnas diperhitungakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan.
“Kami punya team work yang menurut saya cukup solid. Bersama coach Shin Tae-yong, kami diajarkan disiplin dalam berbagai hal. Di dalam permainan pun kami punya tanggung jawab masing-masing posisi. Dan satu hal yang menurut saya bisa kami terjemahkan di lapangan adalah keinginan coach STY yaitu, pressing dan pressing. Dan saya rasa kami cukup bisa melakukan itu waktu lawan Thailand di leg 2,” ujar Witan Sulaeman kepada Mercusuar.
Sukses Witan Sulaeman dkk menembus final AFF 2020 sudah dianggap juara oleh penonton Indonesia dari Sabang sampai Merauke . Puja dan puji pun menyerang bertubi-tubi kepada skuad muda Indonesia.
Alhasil kemunculan Witan Sulaeman secara tak terduga di tanah kelahirannya, Palu, usai membela timnas mengagetkan banyak penggemar, apalagi Witan Sulaeman hanya dijemput keluarga dekatnya dengan mobil bak terbuka dari Bandara Mutiara Sis Aljufri, Jumat (7/1/2022) pagi tanpa seorang pun pejabat pemerintahan.
Tak pelak, video Witan Sulaiman naik mobil bak terbuka bersama orang tua dan keluarganya dalam perjalanan dari bandara langsung viral. Tak sedikit warganet menyindir pemerintah soal video tersebut, tapi cukup banyak yang menilai video tersebut adalah potret kesederhaan seorang Witan Sulaeman dan keluarganya.
“Jujur saya ingin ada ( pemerintah) yang bajemput, tapi saya tidak tahu mau hubungi siapa,” ujar Humaidi , papa Witan Sulaiman kepada Mercusuar terkait tak adanya ceremonial penjemputan, Jumat (7/1/2022).
” Tapi, bagi saya dijemput atau tidak saya pikir tak perlu dibesar-besarkan. Karena memang sejak dulu Witan pulang ke Palu tidak ada yang bajemput, dan ini bagi saya tidak mengagetkan lagi, sudah terbiasa,” ucap Papa Witan Sulaiman .
Namun demikian, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura tak tinggal diam mengetahui gejolak tersebut. ‘serangan’ warganet pun di ‘counter attack’ gubernur dengan menghadiahi satu unit rumah kepada Witan Sulaiman, tunai meski Witan kalah agregat 2-6 di final dari Thailand. KONI Sulawesi Tengah di bawah kendali Moh Nizar Rahmatu juga mengapresiasi prestasi Witan Sulaeman yang dianggap sebagai atlet Sulteng berprestasi. Uang pembinaan langsung diberikan pada Witan Sulaiman saat itu juga.
Apresiasi Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura dan Ketua KONI Sulteng, Nizar Rahmatu terhadap pesepakbola berbakat Witan Sulaiman semakin memperjelas komitmen mereka terhadap atlet berprestasi olahraga di Sulawesi Tengah. **