PALU, MERCUSUAR – Kompetisi Sepakbola Liga Pelajar U-14 Piala Menpora 2018 seri provinsi Sulteng menuju fase akhir saat SSB Simpati bertanding menghadapi SSB Sinar Baiya di babak final, Minggu (12/8/2018) petang.
Simpati keluar sebagai pemenang pada laga yang digelar di lapangan Abadi Kelurahan Talise setelah unggul dari adu sepakan pinalti dengan skor 4-2. Kedua tim yang dihuni pemain muda berbakat hanya bisa bermain imbang 0-0 di waktu normal 2 X 35 menit meskipun sejumlah peluang diciptakan masing-masing tim sepanjang laga.
Sekertaris Kota Palu,Asri Sawaya mengalungkan medali kepada salah satu penyerang SSB Simpati yang menjadi juara pertama. FOTO: ISSRIN ASSAGAF/MS
Sinar Baiya yang diarsiteki Syamsuddin sejatinya berada diatas angin ketika bek tangguh Simpati, Clint Joy Peres ditarik keluar karena cedera bahu di menit ke-20. Sayangnya, tekanan Sinar Baiya di ruang yang ditinggalkan Clint Joy tak menghasilkan apa-apa meskipun sering menciptakan ancaman dari sektor itu.
Penyerang SSb Sinar Baiya Aroel Firmansyah tak bisa berbuat banyak dalam membongkar pertahanan SSB Simpati di laga final Liga Pelajar U-14. FOTO: ISSRIN ASSAGAF/MS
Di sisi lain sayap kiri lincah Simpati, Adrian yang sangat dominan di babak semifinal, justru tak leluasa bergerak karena permainan ketat Aldino, Didin Ramos, M Ridwan dan Tri Susilo di lini pertahanan Baiya.
Skor imbang kosong-kosong selama dua babak akhirnya di akhiri di babak adu sepakan pinalti.
Di fase ini Simpati lebih beruntung ketika sepakan pemain Sinar Baiya, Aroel Firmansyah dan Randy gagal menaklukkan kiper Diaz Angga. Sedangkan empat penendang Simpati sukses membobol kiper Bayu.
Usai laga, coach Syamsuddin menyebut anak- asuhnya sudah bermain maksimal meskipun gagal mencapai ekspektasi.
“Memang saya berharap banyak di Liga Pelajar ini untuk membawa Sinar Baiya jadi juara. Selain levelnya nasional, maka dengan menjadi juara nama Sinar Baiya akan tercatat dalam sejarah Sepakbola usia muda Sulteng dan hal itu akan menjadi langkah maju bagi saya sebagai pelatih SSb. Tapi apa mau di kata, anak-anak sudah berjuang dengan sekuat tenaga tapi tak bisa memaksimalkan peluang yang tidak sedikit.
Sementara itu gelandang serang SSB Simpati Palu, Ryan Rifaldi mengaku terharu atas gelar juara yang diraih timnya. “Senang dan bangga sudah pastilah karena saya bersama rekan- rekan punya tekad kuat untuk menjadi pemenang di Liga Pelajar ini apalagi ini persembahan saya dan mungkin ada beberapa teman juga menjadikan di Liga Pelajar usia 14 ini sebagai persembahan terakhir,” ujar Ryan.
Juara ketiga pada even U-14 ini direbut SSB Sausu Raya dari Parigi Moutong setelah mengalahkan Lore Lindu asal Kabupaten Poso di perebutan peringkat tiga dan empat.
Laga final tersebut juga disaksikan Sekertaris Kota Palu, Asri Sawaya, Kadispora Kota Palu, Sumardi, Ketua Asosiasi SSB Palu, Farden Saino dan beberapa tokoh Sepakbola. CLG