SMANOR Diharapkan Jadi Ikon Pembinaan Olahraga Pelajar

Muhammad Warsita. FOTO : ISSRIN ASSEGAF/MS

PALU, MERCUSUAR – SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Tadulako diharapkan bisa menjadi ikon pembinaan olahraga pelajar di Sulawesi Tengah. Bukan hanya di level SMA, melainkan juga dikembangkan hingga ke jenjang SMP, sebagaimana model pembinaan di SKOI Kalimantan Timur dan PPOP di berbagai provinsi.

Demikian dikatakan pengamat olahraga pelajar Sulteng, Muhammad Warsita terkait dengan masa depan olahraga pelajar di Sulawesi Tengah.

Warsita menegaskan bahwa sekolah ini memiliki potensi besar karena membina sembilan cabang olahraga utama dan delapan cabang non-asrama. Dengan dukungan pemerintah, SMANOR bisa menjadi pusat pembinaan olahraga berjenjang dan berkelanjutan.

“Kami berharap ada perhatian lebih (pemerintah), paling tidak kolaborasi antara Dispora dan Dinas Pendidikan untuk memperhatikan SMANOR Tadulako. Sebab di sinilah embrio pembinaan jangka panjang olahraga pelajar berasal,” ungkapnya.

Selain itu, Warsita mengusulkan pentingnya pembentukan Komite Olahraga Pelajar Indonesia (KOPI) sebagai wadah pembinaan. KOPI dinilai bisa menjadi motor penggerak lahirnya atlet-atlet potensial dari jenjang pelajar untuk Sulteng.

Ia memberi contoh saat ini pembatasan cabang olahraga di ajang Popda sebagian besar sudah diatur oleh kementerian. Padahal. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi daerah untuk tetap menjaga keberlangsungan pembinaan.

“Kami sangat mengapresiasi visi dan program yang disampaikan Ketua Umum KONI Sulteng, salah satunya pembinaan berjenjang dan berkelanjutan. Semoga ke depan bisa lahir Porprov Pelajar Sulawesi Tengah sebagai wadah pembinaan yang lebih solid,” ujarnya.

Dengan dukungan pemerintah daerah, KONI, serta instansi terkait, SMANOR Tadulako diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet unggul yang tidak hanya berprestasi di tingkat lokal, tetapi juga nasional. CLG

Pos terkait