PARMOUT, MERCUSUAR- Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) menggelar pelatihan pemanfaatan teknologi asap cair sebagai pengawet bahan pangan bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak metode pembuatan hingga pemanfaatan.
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Inovasi dan Teknologi Bappelitbangda, Telma, mengatakan pembuatan asap cair tersebut dari bahan dasar batok kelapa. Dimana nantinya cairan itu mampu menjadi pengawet untuk bahan makanan tiga-lima hari lamanya.
Pengawet dari asap cair ini mendapat respon dari sejumlah pemilik usaha rumah makan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong. Karena dinilai sangat menguntungkan pedagang. “Pelatihan ini mengahadirkan tim ahli, mereka yang secara detail menjelaskan pemanfaatannya,” ujarnya.
Dia menuturkan, dalam pelatihan itu menghadirkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Kelautan, Badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (BPMPD), DP3AP2KB, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Dinas Ketahanan Pangan, Kelompok nelayan penampung ikan dan budidaya perikanan, dan pemilik usaha Rumah Makan.
Ia menjelaskan, LIPI sudah melakukan uji coba pemanfaatan asap cair dengan mengambil sampel bahan ikan yang direndamkan dengan asap cair yang dicampur kurang lebih 30 mil air tawar dan hasilnya dapat bertahan tiga hari bahkan lebih.
“Sejumlah pemilik usaha rumah makan sangat tertarik dengan pengawet gunakan asap cair ini, bahkan mereka mau membisniskan, sehingga kami merekomendasikan mengundang Direktur Rumah Makan Kemuning. Karena rumah makan itu banyak mendapatkan orderan kantor. Direkturnya sangat tertarik, bahkan ia berinisiatif membuat satu macam resep ayam resap cair,” terangnya.
Memang lanjut dia, dalam proses pembuatan asap cair itu membutuhkan alat, namun sebelumnya sudah ada tim dari teknologi tepat guna (TTG) yang bersedia memfasilitasi untuk memberikan pelatihan pembuatan alat tersebut. TIA