LOLU SELATAN, MERCUSUAR – SMAN 2 Palu melaksanakan peringatan Isra Miraj dengan cara mengundang dua siswa setiap kelas, sementara yang lainnya tetap mengikuti kegiatan dari rumah masing-masing secara virtual.
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW diperingati setiap tanggal 27 Rajab, tahun 1439 H ini bertepatan dengan 28 Februari 2022 kemarin. Pemerintah RI menetapkan Peringatan Isra’ Mi’raj sebagai Hari Libur Nasional.
“Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW diharapkan tidak hanya sekadar seremonial belaka. Bagi umat muslim khususnya kaum pelajar, peringatan Isra’ Mi’raj seharusnya menjadi pembelajaran berharga yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai siswa di sekolah,” kata Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, Selasa (28/2/2022).
Ia mengatakan bahwa, Allah SWT telah menunjukkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada umat manusia. Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sesungguhnya untuk menguji keimanan seseorang. Salah satu peristiwa luar biasa yang ditunjukkan Allah SWT yang menjadi tanda kekuasaan_nya adalah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
“Pada hakikatnya, peristiwa Isra’ Mi’raj adalah proses penjemputan perintah dan kewajiban salat secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril. Inilah istimewanya ibadah salat dibandingkan ibadah wajib lainnya seperti berpuasa, membayar zakat dan haji,” terangnya.
Kekuasaan Allah SWT dalam proses penjemputan perintah salat terlihat dengan terjadinya perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (isra’). Kemudian dilanjutkan dengan naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Munthaha.
“Proses Isra’ Mi’raj berlangsung dalam waktu relatif singkat sekitar sepertiga malam. Menurut logika manusia, hal itu sangat sulit diterima dengan akal sehat. Namun karena kekokohan keimanan kepada Allah SWT, peristiwa Isra’ dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW dapat diterima oleh Abu Bakar Sidiq,”tambahnya.
Perintah dan kewajiban salat telah dijemput secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Setiap umat slam wajib untuk mendirikan salat 5 waktu sehari semalam. Barangsiapa yang meninggalkan salat berarti telah meruntuhkan agama Islam karena salat itu adalah tiang agama.
Salat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini akan terwujud apabila seorang muslim benar-benar mendirikan salat, bukan hanya sekadar mengerjakan salat. Mendirikan salat mengikutsertakan jasmani dalam bentuk gerakan salat, sesuai syarat dan rukunya salat.
“Selain jasmani, mendirikan salat berarti melibatkan pikiran dan hati menghadap Allah SWT secara ikhlas dan khusuk. Nah, bagi pelajar muslim, mendirikan salat berarti menciptakan komunikasi dengan Allah SWT serta memohon dalam doa agar dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar dapat diraih secara optimal,”tutupnya.UTM