POSO MERCUSUAR – Rombongan tim kajian Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) RI melakukan pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso membahas tentang Kebhinekaan di ruang Pogombo kantor Bupati Poso, Kamis (23/8/2018).
Anggota Watimpres terdiri dari empat orang, yakni Sekretaris Anggota Watimpres Julie Trisnadewani, Wakil Ketua Kajian Watimpres Ngatawi Al Zatrouw, anggota Tim Kajian Watimpres Henry Thomas Sumarta dan Toto Sugiarto.
Sementara itu, Pemkab Poso hadir Bupati Poso Darmin A Sigilipu dan Wakil Bupati (Wabup) Samsuri. Selain itu, turut hadir Dandim 1307 Poso, Kasat Binmas Polres Poso, tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan akademisi, aktivis perempuan, pihak intelejen dan sejumlah elemen pemuda Poso.
Dalam tatap muka bersama elemen masyarakat Poso, Bupati menyatakan apresiasi dan kekagumannya akan upaya pemkab bersama masyarakat Poso dalam membangun nilai-nilai perdamaian di masyarakat Poso.
Keempat orang anggota Watimpres RI yang melihat melihat kehidupan masyarakat Poso menyatakan kekagumannya akan kehidupan yang harmonis serta penuh kedamaian. Sebab selama ini mereka hanya mendengar dari berbagai pemberitaan media kalau kondisi Poso sangatlah tidak kondusif pasca konflik yang terjadi beberapa tahun silam tersebut.
Tim kajian Watimpres tersebut dalam pertemuan itu bermaksud untuk mengkaji, menggali, serta berupaya menanamkan kembali nilai-nilai luhur Pancasila serta nilai kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam pertemuan tersebut, ketua MUI Poso Ustad Arifin Tuamaka menyatakan pada prinsipnya umat Islam akan menerima Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun yang terpenting, katanya, untuk efektifnya upaya itu yang paling utama adalah ketauladanan.
Julie Trisnadewani menyatakan saran maupun masukan yang diperoleh dari eleman masyarakat Poso akan disampaikan kepada Presiden, sehingga kelak akan menjadi rumusan dalam upaya pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ULY