SIGI, MERCUSUAR – Badan jembatan penghubung Desa Watubula, Kecamatan Dolo dengan Desa Maranata, Kecamatan Sigi Biromaru ambles, Selasa (3/7/2018) dini hari.
Kejadian itu diduga karena gerusan arus sungai yang deras, menyusul intensitas hujan yang tinggi sejak Senin (2/7/2018).
Markus (37), warga Desa Watubula menjelaskan amblesnya badan jembatan itu terjadi sekira pukul 02.00 Wita disaat hujan deras.
“Saya itu jam dua malam tiba-tiba saya dengar suara seperti dentuman keras di sekitar jembatan. Setelah itu saya langsung mengecek di lokasi dan benar bahwa ada bagian jembatan yang roboh,” ungkap Markus, Selasa (3/7/2018).
Ia melihat volume air sungai serta arusnya meningkat drastis dibanding biasanya. Hal itu, katanya, akibat intensitas hujan yang tinggi.
Lanjutnya, kemarin (Senin (2/7/2018) pagi kondisi jembatan masih bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun masyarakat setempat tidak berani melintas karena khawatir seluruh jembatan akan roboh. “Memang masih bisa dilalui motor, tapi terlihat ada beberapa retakan di badan jembatan yang lain sehingga masyarakat takut melintas. Kami khawatir saat melintas justru roboh dan jatuh. Jika tidak segera ditangani oleh pihak terkait, kami khawatir jembatan bisa putus total, apalagi volume dan arus sungai masih tinggi dan deras,” ujarnya.
Markus mengaku jembatan itu baru diresmikan sekira tiga bulan lalu. Olehnya masyarakat mempertanyakan kualitas pekerjaan pembangunan jembatan tersebut. “Kami pun kaget kenapa jembatan yang belum lama diresmikan justru ambruk. Apakah ini murni bencana alam atau memang kualitas pekerjaan pembangunannya yang kurang baik? Kami harap instansi terkait bisa secepatnya menanganinya,” tutup Markus.
Diketahui, Senin (23/4/2018), Direktur Jenderal (Dirjen) Peningkatan sarana dan prasarana Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Agus Kuncoro dan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta meresmikan jembatan yang menghubungkan Desa Watubula, Kecamatan Dolo dan Desa Maranata, Kecamatan Sigi Biromatu itu.
Kesempatan itu, Bupati mengatakan agar jembatan yang baru diresmikan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Desa Watubula.
Pembangunan jembatan itu, kata Bupati, merupakan bantuan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pagu anggarannya Rp2 milyar, sedangkan nilai kontrak Rp1.937.991.000.
Adapun panjang bentang jembatan tersebut 20 meter, lebar tujuh meter, oprit arah Desa Maranata sepanjang 120 meter dan oprit arah Desa Watubula sepanjang 72 meter. “Kepada Kadis PUP Sigi, jalan yang menghubungkan ke arah jembatan supaya diaspal. Kepada masyarakat agar manfaatkan jembatan tersebut, serta dapat menjaga dan memelihara supaya jembatan bertahan lama,” tandas Bupati. BAH