DONGGALA, MERCUSUAR – Bencana alam banjir dan tanah longsor akibat intensitas hujan tinggi di Kabupaten Donggala pada Senin dan Selasa, 5 dan 6 September 2022, yang dilaporkan secara resmi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala kepada Bupati Donggala, menyebutkan sedikitnya terdapat 20 lokasi bencana alam.
Kepala BPBD Donggala, Akris Fattah Yunus pada Rabu (7/9/2022) mengatakan, sampai saat ini pemerintah mengeluarkan peringatan dini, berupa imbauan kepada masyarakat untuk siaga dan waspada terhadap banjir dan tanah longsor.
Kegiatan yang dilaksanakan instansi yang dipimpinnya, dalam hal ini Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Donggala, yaitu melaksanakan kegiatan pemantauan melalui perangkat radio dan aplikasi Whatsapp.
Posko BPBD Kabupaten Donggala, juga melaksanakan kegiatan rutin, administrasi dan pelaporan. Disamping itu melakukan pengendalian dan pengoperasian petugas piket Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Donggala, serta melakukan monitoring dan koordinasi dengan dinas / instansi terkait, TRC, Satgas, Pusdalops-PB, relawan dan masyarakat.
Dijelaskannya pula, kepada petugas TRC, Satgas, Operator Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Donggala akan terus memantau daerah yang berpotensi banjir, tanah longsor, puting beliung dan kebakaran hutan, lahan dan melaporkan perkembangannya kepada bupati.
Berikut ini daftar 20 lokasi bencana alam di Kabupaten Donggala.
- Longsor Gunung Desa Enu (Jalan putus).
- Longsor Gunung Bosa (Jalan putus).
- Banjir Sungai Desa Tibo kerusakan terjadi di Pasar Tibo, Oprit jembatan Tibo rubuh, 2 rumah hanyut dan permukiman terendam.
- Banjir sungai Desa Taripa (oprit jembatan rusak dan permukiman terendam)
- Banjir sungai Desa Kumbasa (oprit jembat rusak dan 5 rumah rusak terancam dan permukiman terendam).
- Banjir sungai dan longsor jalan Desa Tanampulu (permukiman terendam dan jalan putus)
- Longsor jalan desa Labuana Desa Lendentovea (jalan putus)
- Banjir sungai Desa Saloya (permukiman terendam dan 1 rumah terancam rubuh)
- Banjir sungai Desa Labuan Toposo (kerusakan pintu dan saluran irigasi Simoo)
- Banjir sungai Desa Tompe (perkiman terendam).
- Banjir sungai Desa Lompio (jembatan rusak)
- Banjir sungai Desa Taviora, Polando Jaya (permukiman terendam)
- Banjir sungai dan longsor jalan Desa Palau (permukiman terendam dan jalan putus)
- Longsor jalan Desa Walandano
- Banjir sungai Desa Bou (permukiman terendam dan intake air bersih rusak).
- Banjir sungai Desa Tanamea (permukiman terendam)
- Banjir sungai Desa Tamarenja ( permikiman terendam)
- Banjir sungai Desa Sindosa (permukiman dan kebun terrendam)
- Sungai Desa Balukang (permukuman dan sawah terendam)
- Longsor jalan Desa Samalili (jalan putus)
- Bendung irigasi Desa Taripa (rubuh/rusak berat). HID