Penyuluh Agama Garda Terdepan Cegah Stunting

PALU, MERCUSUAR – Penyuluh Agama di Sulteng didorong untuk menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah stunting dan memperkuat moderasi beragama.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha, saat membuka Pembinaan Penyuluh Agama Islam tingkat Provinsi Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Senin (29/7/2024).

Ulyas menegaskan bahwa penyuluh agama memiliki peran yang sangat strategis, dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang untuk mencegah stunting. Ia berharap, penyuluh juga turun langsung ke masyarakat, untuk memberikan edukasi dan mengajak para ibu untuk memerhatikan asupan gizi anak-anak.

Ia menyebutkan tentang visi Indonesia Emas 2045, yakni melahirkan generasi cemerlang yang cerdas, di samping juga memiliki kemampuan pemahaman yang pluralistis dan memiliki nilai etik.

“Saya berharap peran penyuluh lebih ditingkatkan untuk memberikan dampak terhadap penurunan stunting. Nantinya akan kerja sama dengan Tim Penggerak PKK, baik kecamatan maupun kabupaten dan kota. Penyuluh harus percaya diri, memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam rangka pencapaian program pemerintah, baik Kemenag maupun Pemda,” ujar Ulyas.

Selain stunting, moderasi beragama juga menjadi fokus utama dalam pembinaan penyuluh tersebut. Ulyas menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama di Sulteng.

“Penyuluh harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati,” tegasnya.

Pembinaan Penyuluh Agama Islam tingkat Provinsi Sulteng dilaksanakan oleh Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) Kanwil Kemenag Sulteng, dan diikuti 35 peserta yang merupakan perwakilan penyuluh dari Kemenag Kabupaten dan Kota se-Sulteng. */IEA

Pos terkait