PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola , memimpin rapat persiapan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi masyarakat yang rumahnya hilang di Kelurahan Balaroa dan Petobo. Kedua lokasi itu tidak bisa lagi dibangunkan rumah.
Gubernur Longki memimpin rapat bersama Ketua Satgas Bidang Infrastruktur Tanggap Darurat, Arie Sutiadi, Kepala BPN, Kadis Bina Marga dan Tata Ruang, Saifullah Djafar dan instansi teknis lainnya di ruang kerja gubernur, Senin,(15/10/2018).
Menurut Arie Sutiadi, sesuai target yang diberikan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla bahwa pembangunan Huntara harus selesai selama 2 bulan ke depan. Huntara yang akan dibangun direncanakan terdiri dari hunian, sekolah darurat, pusat kesehatan masyarakat, tempat ibadah, koperasi, aula, sumber air bersih, penerangan jalan kawasan, TPA, Ruang Terbuka Publik, sirkulasi kendraan dan signage atau jalur evakuasi dan titik kumpul.
Dalam kesempatan ini, Arie Sutiadi memaparkan gambar bentuk Huntara yang akan dibangun. Ia mengemukakan bahwa penetapan dan pemanfaatan lahan sebagai cluster Huntara hanya 2 tahun.
“Untuk pemakaian selama masa rehabilitasi dan rekontruksi Huntap maksimal 2 tahun,” katanya.
Arie menyebutkan bahwa Wali Kota Palu sudah menetapkan lokasi pembangunan Huntara, di Kelurahan Duyu , Pengawu, Kelurahan Silae, Tipo, Tipo A, Buluri, Watusampu, Petobo, Kawatuna, Talise Valagune.
“Lokasi – lokasi tersebut sudah dilakukan perencenaan pemanfaatan lokasinya,” ungkap Arie.
Sementara Gubernur Longki menyampaikan kepada Arie selaku Kepala Satgas, agar pembangunan Huntara ini secepatnya dilaksanakan supaya masyarakat yang mengungsi di tenda – tenda mempunyai tempat tinggal meskipun hanya sementara.
“Masyarakat yang rumahnya sudah hancur dan rubuh dapat sementara tinggal di Huntara menunggu Huntap dapat dibangun,” ujar Gubernur Longki.
Gubernur Longki, meminta agar pembangunan Huntara dapat satu model design, jangan berbeda – beda. Ia juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia membangun Huntara untuk masyarakat yang mengungsi.
“Tetapi diharapkan dapat membangun Huntara sesuai dengan gambar dan model yang dibuat Satgas infrastruktur tujuannya agar seluruh masyarakat pengungsi menerima hunian yang sama modelnya,” katanya.
Gubernur yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng ini mengharapkan seluruh instansi teknis, dalam hal ini Kementrian ESDM dan Kementrian Sosial dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang menempati Huntara .
Dipenghujung rapat, Arie Sutiadi melaporkan bahwa Satgas sudah siap membangun Huntara untuk 1. 200 kepala keluarga (KK). Olehnya diharapkan pihak swasta, perbankkan pemerintah agar dapat mengambil peran dalam pembangunan Huntara, seperti Bank BNI dan Mandiri. BOB