MERCUSUAR -Berkontribusi dalam penanganan stunting di Indonesia, PT Midi Utama Indonesia, Tbk atau Alfamidi lewat program corporate social responsibility (CSR) telah membantu anak-anak di sejumlah wilayah Indonesia lepas dari kondisi tersebut.
Puluhan anak bayi di bawah lima tahun (balita) penerima manfaat di Medan, Manado, Ternate dan Kendari menjalani program ini selama 6 bulan hingga akhirnya bebas stunting. Bantuan berupa telur dan makanan pendamping bergizi lainnya diberikan sehingga dapat meningkatkan status gizi anak.
Corporate Communication Alfamidi Retriantina Marhendra mengatakan, Alfamidi menyadari, berbagai pihak harus tergerak untuk mengentaskan stunting di Indonesia. Oleh sebab itu, Alfamidi berkomitmen melalui program CSR penanganan stunting ini membawa manfaat positif bagi anak-anak Indonesia.
“Bantuan 60 telur per bulan didasari pertimbangan, bahwa satu butir telur mengandung sekitar 6 gram protein dan memiliki sejumlah vitamin A, B, D, K, kolin, selenium, yodium, fosfor, besi dan seng. Sumber asam amino, kolin dan omega-3 di dalam telur mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangan saraf serta jaringan otak anak. Kandungan gizi asam amino dan omega-3 dapat meningkatkan kesehatan dan tumbuh kembang anak,” kata Retriantina.
Kasiyani, Ibu asal Ternate mengapresiasi bantuan program penanganan stunting dari Alfamidi.
Aisyah Sabian, putrinya menerima bantuan di tahun 2023 berupa 60 butir telur dan susu setiap bulannya selama 6 bulan. “Setelah dapat bantuan dan masuk dalam program ini, Alhamdulillah makannya enak dan perkembangannya bagus,” ungkapnya.
Kini, Aisyah yang telah berusia 3 tahun ini tumbuh semakin lincah, tinggi badan dan berat badannya pun naik.
Senada dengan seorang ibu asal Bombana, Kendari, Sulawesi Tenggara, Danradatu. Ibu empat orang anak ini kini tahu manfaat penanganan stunting setelah anaknya menjadi salah satu penerima program.
“Alhamdulillah terbantu dengan adanya program ini. Dengan adanya program ini jadi lebih tahu lagi perkembangan anak sesuai usianya,” tuturnya.
Stunting terjadi saat anak kekurangan zat gizi mikro seperti vitamin A, zat besi, folat dan seng. Defisiensi mikronutrien tersebut dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak serta meningkatkan infeksi.