DONGGALA KODI, MERCUSUAR– Pasca berdirinya Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu, kebutuhan darah untuk pasien tidak lagi ditopang sepenuhnya dari PMI Sulteng, namun ditangani langsung oleh unit yang ada di rumah sakit tersebut.
Kebutuhan darah untuk pasien di lingkungan RSUD Anutapura setiap bulannya antara 300-400 kantong darah, yang didapatkan dari donor sukarela yang dibawa pasien atau jika stock tidak tersedia akan di cari pada PMI. Demikian dikatakan Kepala Ruangan/penanggulangan Jawab Teknis Pelayanan UTD Transfursi Darah RS Anutapura, Nurhayati, Rabu (5/9/2018).
Dia melanjutkan, dimana kebutuhan darah ini diperuntukan untuk kebidanan, untuk pasien anak, dan penyakit dalam yang sudah termasuk untuk cuci darah bagi penderita gagal ginjal atau lainnya, namun Nurhayati tidak merinci jenis atau golongan darah yang paling banyak dibutuhkan.
“Tetapi untuk saat ini, biasanya banyak dicari darah golongan B dan golongan O, namun stok yang ada kini hanya ada golongan A,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan darah ini diperlukan partisipasi donor sukarela melalui aksi sosial donor darah. Menurutnya umur darah dalam kantong darah paling lama 30 hari dapat bertahan dengan suhu 2-6 derajat. “Sesungguhnya kebutuhan darah untuk pasien cuci darah cukup tinggi namun berapa jumlah kebutuhanya data tersebut ada dibagian hemodelisa RS Anutapura,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan darah pasien yang membutuhkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan PMI, sehingga pihak rumah sakit lah yang akan menghubungi PMI bukan pihak keluarga yang membutuhkan darah. ABS
