Xi Jinping Serukan Kerja sama Atasi Perubahan Iklim

BEIJING, MERCUSUAR – Presiden China Xi Jinping pada Rabu (23/4/2025) membagikan pandangannya kepada komunitas internasional tentang bagaimana negara-negara di seluruh dunia dapat bersatu menghadapi perubahan iklim, dalam Pertemuan Para Pemimpin tentang Iklim dan Transisi yang Adil.

Xi menyerukan multilateralisme, penguatan kerja sama, transisi yang adil, dan tindakan berorientasi hasil.

Usulan Xi telah memperkuat keyakinan dalam mengatasi tantangan lingkungan paling mendesak di dunia ini secara bersama-sama.

Xi menegaskan tekad China untuk bermitra dengan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun dunia yang bersih, indah, dan berkelanjutan.

“Selama kita meningkatkan keyakinan, solidaritas, dan kerja sama, kita akan mampu mengatasi berbagai hambatan. Dan terus memajukan tata kelola iklim global serta semua upaya progresif di dunia,” kata Xi.

Dalam pidatonya, Xi mengatakan bahwa China akan mengumumkan kontribusi yang ditentukan secara nasional untuk 2035. Yakni mencakup semua sektor ekonomi dan semua gas rumah kaca sebelum Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Belem, Brasil.

Xi juga menegaskan bahwa seberapapun dunia berubah, China tidak akan memperlambat aksi iklimnya. Lalu, tidak akan mengurangi dukungan terhadap kerja sama internasional. Serta tidak akan menghentikan upayanya untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia.

Visi yang Jelas

“Dalam dunia yang penuh gejolak, pesan dari Beijing itu memproyeksikan visi yang jelas tentang arah yang seharusnya dituju dunia,” ujar Putra Adhiguna, direktur pelaksana Energy Shift Institute Indonesia.

Putra mengatakan bahwa pengakuan yang penuh hormat atas perbedaan kebutuhan dari berbagai negara. Sehingga, perlu berbagi hasil dari pembangunan hijau disambut baik oleh banyak negara.

Senada dengan itu, mantan sekretaris jenderal (sekjen) Kamar Dagang dan Industri Bangladesh China, Al Mamun Mridha mengatakan bahwa penekanan Xi pada multilateralisme dan pendalaman kerja sama internasional adalah hal yang tepat waktu dan patut diapresiasi.

“Perubahan iklim merupakan tantangan global yang mendalam yang tidak dapat ditangani oleh satu negara saja secara terpisah,” kata Mridha.

Dia menambahkan, penekanan pada transisi yang adil sangat penting bagi negara berkembang seperti Bangladesh. Di mana pertumbuhan ekonomi harus diupayakan bersamaan dengan keberlanjutan lingkungan. ANT/TMU

Sumber: ANTARA

Pos terkait