Bagi Sudartono, olahraga lari jadi pilihannya karena murah dan siapa pun bisa melakukannya. Selain baik untuk kesehatan, juga menjaga peredaran darah dan kesehatan jantung.
Pelari yang usianya lebih dari setengah abad ini pernah mengurusi cabang olahraga atletik bernama pupuk Kaltim di Bontang. Sehingga, persoalan lari tidak awam baginya.
Sejak 2016, ia mengikuti ajang lari marathon dan berhasil finish hingga naik podium. “Awalnya saya ikutan lari, dan ternyata itu menyenangkan. Bisa berkenalan dengan pelari lainnya,”kata Sudartono.
Sudartono merupakan seorang yang mengenakan baju Trimedia Gruop. Ia berhasil menyelesaikan finish dinomor lari 21 Kilometer dna menambah koleksi medali finisher. Baginya, lari bukan sekadar mengejar podium, namun manfaat dari lari dan silaturahim sesama pelari maupun atlet.
Untuk menjaga kesehatan tubuhnya, bapak dua anak ini, sering olahraga lari dan fitnes. “Semakin tua, jangan takut berolahraga, justru lebih baik dan kelihatan bugar,”ungkapnya. IKI