JAKARTA, MERCUSUAR – Asosiasi Penyelenggara Kegiatan (Backstagers Indonesia) bertemu Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Kemenkraf, Rabu (15/1/2025). Dalam audiensi tersebut, Backstagers menyampaikan tantangan industri event nasional dan global serta harapan dukungan pemerintah untuk mewujudkan standar global dan penguatan SDM kreatif.
“Saat ini kami tengah mengurus aliansi dengan federasi internasional di bidang industri event. Salah satu syaratnya adalah penerapan standar global dalam pelaksanaan kegiatan, publikasi riset berkala terkait perkembangan industri, dan penyelenggaraan pendidikan berkelanjutan bagi anggota kami,” ujar Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Rohmana lewat keterangan yang diterima, Kamis (16/1/2025).
Menurut Andro, hal itu tak bisa dilakukan sendiri tanpa dukungan pemerintah. Ia berharap Kemenkraf dapat mendukung inisiatif itu yang sejalan dengan program pemerintah, Asta Cita, dalam menyiapkan SDM yang kompeten dan berdaya saing global.
Selain itu, Backstagers Indonesia juga mengungkapkan kekhawatiran terkait minimnya apresiasi terhadap pelaku seni budaya, pekerja informal, dan kreativitas dalam penyelenggaraan event di daerah.
“Banyak pemerintah daerah masih kurang memperhatikan pelaku seni budaya dan pekerja informal yang menggantungkan nafkah pada penyelenggaraan kegiatan. Perencanaan kegiatan sering kali monoton dan tidak kreatif, hanya berfokus pada penyewaan peralatan seperti audio dan tenda, tanpa mengalokasikan anggaran untuk pekerja kreatif. Kami berharap program new engine of growth Kemenekraf dapat menjembatani kegelisahan ini,” tandas Andro.
Menanggapi hal tersebut, Menkraf Teuku Riefky Harsya menegaskan audiensi ini menjadi wadah diskusi untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa pemerintah baru saja menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) dengan Kementerian Dalam Negeri untuk membentuk Dinas Ekonomi Kreatif di tingkat daerah.
“Melalui nomenklatur baru di daerah, aspirasi seperti yang disampaikan oleh Backstagers Indonesia dapat ditindaklanjuti. Kami ingin memastikan industri dan ekonomi kreatif memberikan dampak nyata, seperti pemerataan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan kualitas ekonomi kreatif di Indonesia,” ujar Teuku Riefky.
Teuku Riefky juga menyambut baik langkah Backstagers Indonesia untuk memperkuat SDM, menyelenggarakan event berstandar global, dan mendukung riset terkait perkembangan industri event.
“Jika ada hal positif yang berdampak pada ekonomi kreatif Indonesia, kami pasti akan mendukung, termasuk membantu kebutuhan administratif untuk aliansi internasional. Pengakuan internasional bagi pelaku industri kreatif Indonesia juga menjadi bentuk diplomasi kreatif,” pungkasnya. Medcom/HAI