PALU, MERCUSUAR – Kelompok Kerja (Pokja) Bencana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) menggelar Pelatihan Kader Relawan Bencana, yang digelar belum lama ini di salah satu hotel di Kota Palu. Turut hadir pengurus Pokja Bencana FKM Untad, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa kader relawan bencana dari berbagai institusi perguruan tinggi kesehatan di Kota Palu yakni FKM Untad, STIK Indonesia Jaya Palu, Poltekkes Kemenkes Palu, dan Universitas Widya Nusantara Palu.
Sebagai pemateri dalam pelatihan ini adalah Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulteng, Ashrafuddin, serta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano R. Lamangkona.
Ashrafuddin mengemukakan pentingnya pemahaman relawan tentang kebencanaan baik sebelum, saat, dan pasca bencana. Sudaryano R. Lamangkona mengungkapkan pentingnya keterampilan tanggap darurat relawan, saat terjadinya bencana kebakaran maupun bencana lainnya.
Ketua Pokja Bencana FKM Untad, Muh. Aji Satria berharap, dengan diadakannya pelatihan kader relawan bencana, mahasiswa dapat memahami eksistensi, esensi, serta hakikat dari relawan itu sendiri. Selain itu, diharapkan mahasiswa juga mampu menanganai kondisi bencana. Mulai dari mitigasi, saat bencana, serta pasca bencana, sehingga mahasiswa tersebut mampu menyelamatkan dirinya sendiri, serta mampu menyelamatkan orang lain.
Sekaitan hal itu, Wakil Dekan Bidang Akademik FKM Untad, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes berharap dengan pelatihan kader ini dapat menciptakan relawan yang memiliki pemahaman yang baik terkait kebencanaan. Hal itu sebagai perwujudan upaya pencapaian visi FKM Untad dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dan gizi yang berwawasan bencana. “Relawan yang berasal dari beberapa institusi perguruan tinggi kesehatan di Kota Palu ini diharapkan ke depan mampu bersinergi dengan para stakeholder dalam penanggulangan bencana,” ujar Ryman, Senin (29/8/2022).
Sementara itu, Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Nurdin Rahman, M.Si., M.Kes meminta kader relawan bencana harus siap fisik dan mental, karena segala kemungkinan dapat ditemukan di daerah bencana, sehingga sebelum di lapangan maka pengetahuan awal dari dampak bencana sangat diperlukan.
“Pelatihan kader bencana ini secara berkala perlu digelorakan mengingat daerah kita daerah bencana sehingga kita harus siaga bencana, mengingat manajemen kebencanaan dan manajemen gizinya adalah kajian utama dari visi misi FKM Untad,” ucapnya. CLG