BALIKPAPAN, MERCUSUAR – Sembilan warga Sulteng dipastikan batal mencapai Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak empat jemaah batal dari embarkasi dan lima jemaah batal dari daerah. Di antara jemaah yang batal di Embarkasi Balikpapan adalah Djadjiah Polim Makuta. Perempuan 84 tahun asal Donggala ini adalah calon haji kloter 8 BPN yang sebelumnya dirawat di RSU Anutapura Palu. Ia sempat diberangkatkan dari Asrama Haji Transit Palu ke Asrama Embarkasi Haji
Balikpapan pada Selasa (7/9/2018) dan bergabung dengan kloter 9 BPN. Namun akhirnya ia tidak diberangkatkan ke Jeddah atas permintaan keluarga.
“Permintaan keluarga tersebut diwakili oleh anak kandung beliau atas nama
Sudarmi Polim dengan menandatangani surat pernyataan karena alasan orang tuanya tidak ada keluarga yang mendampingi,” kata Kepala Seksi Data dan Dokumentasi Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah pada Kanwil Kemenag Sulteng, H. Arifin dalam keterangan tertulis kepada wartawan. Kondisi Djadjiah Polim Makuta secara medis oleh KKP Embarkasi dinyatakan sehat, namun karena faktor usia, kekhawatirannya dan kekhawatiran anaknya, maka keluarga memutuskan untuk membatalkan keberangkatannya untuk berhaji tahun ini.
Selasa kemarin merupakan kloter 9 BPN atau kloter terakhir Sulteng yang diterbangkan dari Palu ke Balikpapan. Jemaahnya terdiri dari 193 orang plus 1 petugas kloter (TPHI). Kloter ini merupakan gabungan JCH Sulteng dan JCH Kaltim. Mereka telah diberangkatkan dari Asrama Embarkasi Haji Balikpapan ke bandara pada 22.30 Wita malam tadi dan terjadwal ke Jeddah pada Rabu (8/8/2018) pukul 00.05 Wita. Diperkirakan tiba di Jeddah pukul 07.00 WAS atau 12 Wita.
JCH Sulteng terdiri kloter 5,6,7,8 dan 9. Total yang diberangkatkan adalah 1.980 dan 21 petugas. Rinciannya kloter 5 sebanyak 451 orang, kloter 6 sebanyak 452 orang, kloter 7 sejumlah 452 orang, kloter 8 sebanyak 452 orang, dan kloter 9 dengan 194 jemaah. DAR