Bakal Terapkan Pengalaman Selama Studi Banding

SIGI, MERCUSUAR – Kepala SMP Negeri 2 Sigi, Imron menyatakan pihaknya bakal menerapkan beberapa hal yang diperoleh selama pengalaman menjalani studi banding di Pulau Jawa pekan lalu.

“Kami menjalani sepuluh hari perjalanan dengan melakukan studi banding di berbagai wilayah di Pulau Jawa, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Mojokerto, Malang hingga Surabaya. Alhamdulillah kami memperoleh banyak pengalaman dan sebagiannya akan kami jadikan referensi untuk perlu diterapkan di sekolah kami,” jelas Imron ditemui Mercusuar, Minggu (8/4/2018).

Menurutnya, hal pertama yang perlu diterapkan di sekolahnya adalah disiplin waktu antara guru maupun siswa. Katanya di wilayah Jawa, para pelajar sudah masuk dan beraktivitas di sekolah mulai pukul 06.00 pagi.

“Itu sudah menjadi kebiasaan pelajar dan guru di sana, sehingga jam enam pagi pun guru maupun siswa sudah beraktivitas di sekolah. Nah persoalan disiplin waktu ini perlu kami biasakan kepada para guru dan siswa kami ke depannya,” ungkap Imron.

Selain itu, satu hal yang menjadi perhatiannya yaitu implementasi dari pola kantin sehat dan kantin kejujuran, dimana kini belum diterapkan di SMPN 2 Sigi. Kata Imron, kantin sehat dan kantin kejujuran memiliki pola seperti kupon atau voucher.

“Jadi setiap siswa yang mau beli di kantin terlebih dahulu diberi kupon atau voucher dengan harga tertentu. Jadi nanti mereka bebas mengambil makanan atau minuman apapun asalkan nominalnya sesuai dengan kupon yang ada.

Nah pola ini bagus kami terapkan di sekolah kami ke depan,” tuturnya.

Ia mengaku studi banding tersebut memberi banyak manfaat, terutama para pengurus OSIS yang juga turut dalam rombongan. Diketahui, rombongan studi banding SMPN 2 Sigi antara lain mengunjungi SMP Negeri 1 Dlanggu, SMP Negeri 1 Kemlagi dan SMP Negeri 2 Kutorejo.

“Kami pun mengunjungi beberapa lokasi yang dapat menambah pengalaman anak-anak kami pengurus OSIS. Pengalaman ini penting dan semoga ke depan siswa maupun sekolah kami dapat lebih maju dan minimal setara bahkan lebih baik dari sekolah-sekolah di Jawa,” tutupnya. BAH

Pos terkait