Sponsori BRI Liga 1, Dirut BRI Analogikan Sepak BolaSeperti Miniatur Organisasi

  • Whatsapp
A6C8BA4E-AF86-48B3-953B-C15A62844C57-55626369

JAKARTA, MERCUSUARKompetisi terbesar sepak bola tanah air akan segera dimulai setelah BRI diumumkan sebagai title sponsor pada 12/08 lalu. Partisipasi BRI secara langsung dilakukan untuk mendukung kompetisi BRI Liga 1 kembali bergulir, sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional khususnya agar industri sepak bola nasional, termasuk UMKM di industri turunannya kembali bergeliat.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa dengan peran yang sedemikian besar, BRI tergerak untuk menjadi title sponsor. “Sebagai perusahaan BUMN, BRI terus menciptakan value, baik economic value maupun socialvalue kepada seluruh stakeholders, utamanya kepada masyarakat. Dengan menjadi sponsor utama Liga 1, BRI mewujudkan komitmen tersebut, bahwa keberadaan BRI memberikan makna bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Menurutnya, sepak bola bukan sekadar olah raga dan hiburan masyarakat. Melampaui hal itu sepak bola adalah seni manajerial untuk meraih tujuan bersama yaitu kemenangan dan menjadi juara.Dia menuturkan, sudah tertarik dengan sepak bola sejak sejak kecil.Hobinya bermain sepak bola ternyata berlanjut hingga saat ini.

Ketika sudah meraih kesuksesan sebagai orang nomor satu di bank terbesar di Tanah Air pun, Sunarso masih suka bermain sepak bola. Kini dia sering bermain dengan seragam kesebelasan dari BRI, tentunya lengkap dengan sepatu sepak bola.Namun, sekarang sepak bola baginya bukan cuma hobi. Sunarso tak segan membawa filosofi sepak bola dimanapun ia memimpin perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, BRI bahkan mampu melalui tantangan yang sifatnya global atas krisis yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Menurut Sunarso, sepak bola adalah miniatur dari sesuatu yang besar atau simplifikasi dari sesuatu yang kompleks. Yakni sebagai organisasi. Dalam bermain sepak bola di dalam lapangan 11 orang pada satu tim harus teroganisir dengan baik yang tujuannya untuk menciptakan Gol (goal – tujuan).Pundemikian dengan organisasi yang juga memiliki goal (tujuan) yang ingin dicapai bersama.Baik dalam sepak bola ataupun organisasi yang profit oriented seperti BRI, ada kerja sama, hingga mekanisme pengambilan keputusan agar bisa menciptakan goal.Itu (sepak bola) menurut saya baik untuk saya jadikan modelling untuk melakukan strategizing di organisasi,” tuturnya.

Sebagai CEO, dia pun menyinggung strategic management dalam dunia sepak bola maupun dalam korporasi besar seperti BRI. Dia mencontohkan ada satu negara di Asia yang menetapkan visinya ingin menjadi juara dunia sepak bola pada 2050.Jika pemain sepak bola berada pada masa produktifnya pada usia 25 tahun, artinya pemain-pemain yang dirancang untuk mejadi juara dunia tersebut saat ini belum dilahirkan. Dari contoh tersebut,menurut Sunarso menjadi juara dunia memerlukan visi yang harus dibangun dan dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

Baca Juga