TATURA UTARA, MERCUSUAR – Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Cabang Sulawesi Tengah (Sulteng) mengelar halal bihalal yang dihadiri langsung Asisten II Pemkot Palu, dr. Husaema, Kamis (19/5/2022) di ruang pertemuan Bapelkes Palu. Halal Bihalal tersebut dirangkaikan juga dengan seminar yang mengangkat tema hepatitis misterius terkait kebijakan dan aspek klinis.
Husaema atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, pribadi dan keluarga, mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri tahun 1443 H, minal aidil wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.
“Semoga kita memperoleh kemenangan, kembali kepada kesucian serta memperoleh rahmat, pengampunan dan pembebasan dari api neraka dari Allah SWT setelah kita berpuasa di bulan ramadhan. Aamiin ya rabbal alamin,”jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Husaema berharap dapat meningkatkan kualitas ibadah dan membangun tali ukhuwwah islamiyah diantara anggota Himpunan Dokter Umum Indonesia Sulteng.
“Agar terjalinannya persaudaraan yang kuat dengan dilandasi akidah, dan iman, serta berdasarkan agama yang murni karena allah SWT, Insya Allah mampu mempersatukan umat Islam yang ada dari berbagai penjuru, khususnya umat Islam di Kota Palu,”jelasnya.
Dirinya berharap, halal bihalal yang diselenggarakan sebagai wahana untuk introspeksi dan evaluasi diri, agar dapat mengetahui apakah ramadan membawa perubahan ke arah yang lebih baik atau sebaliknya.
Ibadah ramadan selama satu bulan memberikan pelajaran untuk semua agar menjadi pribadi yang kuat, disiplin, sabar dan selalu menghargai antar sesama. Untuk itu Husaema mengajak semua untuk pertahankan roh ramadhan dalam kehidupan sehari-hari dalam menata dan menapak kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Husaema juga mengingatkan Badan kesehatan dunia atau WHO menyebutkan hepatitis misterius tersebut terjadi di 12 negara dengan jumlah laporan mencapai 169 kasus pada 21 April 2022. Padahal negara kita baru saja merasakan pelonggaran pembatasan aktivitas menyusul semakin terkendalinya kasus covid-19, namun kini muncul penyakit hepatitis yang belum diketahui asal-usulnya.
Untuk itu, dirinya tidak henti-hentinya meminta dan mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa menerapkan protokol kesehatan, karena salah satu penularan hepatitis ini dapat melalui oral atau saluran pencernaan.
“Masyarakat tidak perlu panik soal kemunculan kasus hepatitis misterius ini asalkan kita bersama-sama menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit tersebut. Tak hanya itu, masyarakat juga harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari potensi penyakit lainnya,”jelasnya. RES