PALU, MERCUSUAR – Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IX Sulawesi baru saja
menggelar rapat koordinasi dengan para pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi)
regional Sulawesi. Rapat yang berlangsung di Makassar pada Senin (4/6/2018) tersebut membahas
mengenai nasib perguruan tinggi swasta (PTS) pembinaan. Hadir ketua-ketua Aptisi di seluruh
Sulawesi.
Ketua Aptisi Komisariat Sulteng, Burhanuddin Andi Masse, S.Kom, M.Kom mengatakan Kopertis
Wilayah IX telah mengumumkan daftar perguruan tinggi swasta di Sulteng per Juni 2018. Total ada 35
PTS di Sulteng, baik berstatus universitas, sekolah tinggi, maupun akademi. Dari jumlah tersebut,
hanya 32 PTS dengan status prodi yang masih aktif, terdiri dari 110 prodi S1, 1 prodi S2, 17 prodi D3,
dan 4 profesi. Sementara itu, Kopertis juga mengumumkan satu kampus yang masuk dalam status
pembinaan, yakni Asmi Sitha Palu. Selain itu, terdapat dua PTS dengan status proses evaluasi, yakni
Stisipol Mujahidin Tolitoli, dan Akademi Keperawatan Justitia Palu.
Terhadap PTS yang masuk dalam proses pembinaan tersebut, Burhanuddin mengatakan sesuai arahan
Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si menyatakan kampus tersebut untuk
sementara waktu tidak diperkenankan merekrut mahasiswa dan melakukan yudisium atau penamatan
selama masa pembinaan.
Langkah Kopertis ini diyakini sebagai upaya untuk terus meningkatkan kualitas PTS agar senantiasa
kompetitif, bahkan melampaui prestasi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Untuk itu, Burhanuddin juga
mengimbau seluruh warga Sulteng, atau rakyat Indonesia di mana saja berada untuk menguliahkan
anak-anaknya di PTS-PTS yang ada di Sulteng.
Kuliah di daerah tentu akan sangat memudahkan orang tua, sebab lebih mudah membiayai dan
memastikan kuliah putra-putrinya. Status kampus di Sulteng dengan yang di Jawa, juga sudah sama.
“Sebab, kampus-kampus yang ada juga telah memiliki hampir seluruh prodi. Mulai dari ilmu sosial dan
ilmu politik, ilmu hukum, pertanian, perikanan, kesehatan masyarakat, ekonomi dan manajemen, teknik
dan manajemen informatika, keguruan dan ilmu pendidikan, keperawatan, kebidanan, bahkan
kedokteran,” jelasnya.
Pihaknya juga terus menggenjot kualitas sumber daya manusia pengelola, dosen dan tenaga
kependidikan; ketersediaan sarana, dan parasana; serta sistem. Tidak bisa dipungkiri, ketersediaan
sarana dan prasarana tersebut menjadi upaya bersama seluruh PTS di daerah ini untuk dapat dipenuhi
dalam rangka menunjang mutu perkuliahan.
NAIK STATUS
Burhanuddin mengatakan ada kabar baik dari rapat tersebut, dimana Aptisi Sulteng akan naik status
atau berdiri sendiri di regional Sulawesi. Selama ini, kata pengurus Yayasan Bina Mulia—pengelola
STMIK Bina Mulia Palu—ini, Aptisi Komisariat Sulteng masih berada di bawah Aptisi Wilayah IX A di
Sulsel. Hal ini sedikit menyulitkan, sebab dalam pelaksanaan program-program strategis, Aptisi Sulteng
harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan Aptisi Wilayah IX A di Sulsel. DAR
PTS AKTIF
Daerah Jumlah PTS JUMLAH PRODI AKTIF
Kota Palu 21 S1 46
S2 1
D3 14
Profesi 3
Kabupaten Poso 3 S1 17
D3 1
Profesi 1
Kabupaten Banggai 3 S1 26
D3 2
Kabupaten Parigi
Moutong
1 S1 1
Kabupaten Tolitoli 4 S1 20
Jumlah 32 S1 110
S2 1
D3 17
Profesi 4
PTS STATUS PEMBINAAN
Kota Palu 1
PTS PROSES EVALUASI
Kota Palu 1
Tolitoli 1
PTS DI SULTENG
Sumber:
Kopertis Wilayah IX
Sulawesi