Al-Azhar Mandiri Palu, Pamerkan Karya Siswa Peringati Peristiwa Bencana

PALU, MERCUSUAR – Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu menggelar pameran karya pada momentum peringatan lima tahun peristiwa bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang terjadi di Sulteng, yang dibuka di Museum Mini SMA Al-Azhar Mandiri Palu, mulai Kamis (28/9/2023).

Selain melaksanakan pameran, pada kesempatan itu turut dilaksanakan edukasi mitigasi kebencanaan kepada para siswa Al-Azhar Mandiri Palu, dengan menghadirkan narasumber dari Universitas Tadulako (Untad), serta kegiatan zikir bersama.

Karya yang dipamerkan di Museum Mini SMA Al-Azhar, antara lain lukisan, foto, dan video edukatif yang berkaitan dengan bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi. Karya-karya tersebut merupakan kreasi dari para siswa Al-Azhar Mandiri Palu bersama seniman asal Sulteng, Zulkifli Radjamuda.

Direktur Al-Azhar Mandiri Palu, Abd. Basit Arsyad mengatakan, pameran tersebut akan dibuka hingga tiga bulan mendatang, yang dibuka setiap hari Sabtu. Pameran tersebut juga terbuka dan menerima kunjungan para pelajar dari sekolah-sekolah lainnya.

“Insyaallah setiap Sabtu kami buka. Kalau ada yang dari luar ingin berkunjung boleh mendftar, tapi gilirannya setelah kunjungan dari siswa Al-Azhar. Pameran ini kami buka sampai tiga bulan. Foto-foto dan video diambil dari beberapa sumber dan sudah diizinkan, ditampilkan untuk membuat pengunjung lebih memahami tentang bencana yang terjadi lima tahun lalu,” tutur Basit.

Basit juga mengungkapkan, Museum Mini SMA Al-Azhar Mandiri Palu yang telah diresmikan beberapa waktu lalu, berisi berbagai pengetahuan sejarah, utamanya yang berkaitan dengan perkembangan peradaban masyarakat Kota Palu dan sekitarnya.

“Museum kami berisi peradaban yang merekam benda-benda dan kejadian yang terjadi di masyarakat Kota Palu, berkaitan juga dengan pendidikan. Tujuannya merekam hal-hal di masa lalu, sehingga anak-anak dapat mengetahuinya, karena ketika melihat masa lalu mereka akan mempersiapkan masa depan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, Andi Kamal Lembah yang membuka secara resmi pameran tersebut menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu.

Kamal mengatakan, inisiasi mendirikan museum di satuan pendidikan merupakan suatu hal positif. Ia bahkan menyebutkan Al-Azhar Mandiri Palu telah selangkah lebih maju dari pihaknya.

“Kami dari Pemerintah Daerah mengapresiasi. Kami baru mau bersurat kepada seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota serta lembaga pendidikan untuk membuat museum, rupanya sudah didahului oleh Al-Azhar Mandiri ini,” kata Kamal.

Ia mengatakan, keberadaan museum bukan hanya berkaitan dengan peninggalan masa neolitikum, namun juga dapat memotret sejarah daerah, mulai dari aspek pendidikan, pembangunan, kebudayaan, serta cagar budaya.

“Kami apresiasi ini luar biasa. Pertama kali di Sulteng khusus tingkat SMA. Semoga di sekolah-sekolah lain dapat membuat juga,” pungkas Kamal. IEA

Pos terkait