PALU, MERCUSUAR – Madrasah Aliyah Negeri 2 (MAN 2) Kota Palu menuju penetapan Zona Integritas (ZI) menuju status sebagai institusi Wilayah Bebas Korupsi (WBK), setelah dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) berdasarkan hasil verifikasi Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas (PMPZI) pada madrasah tahun 2024, oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) RI pada 10 Januari 2025 lalu.
MAN 2 Kota Palu bahkan menjadi satu-satunya madrasah asal Provinsi Sulteng yang dinyatakan MS, dari total 42 madrasah di Sulteng yang mengikuti verifikasi PMPZI Madrasah.
Madrasah tersebut juga telah mengikuti tahap penilaian pendahuluan oleh Tim Penilai Pendahuluan (TPP) Dari Ditjen Pendis Kemenag RI, pada Kamis (6/2/2025) lalu.
“Alhamdulillah, penilaian awal pencapaian kami di atas 95 persen. Kami mendapat masukan masih ada beberapa evidence yang perlu diperbaiki. Itu yang kami lengkapi lagi, mudah-mudahan bisa lanjut lagi ke depannya,” kata Plt. Kepala MAN 2 Kota Palu, Nihayati Rugaiyah kepada media ini, medio pekan lalu.
Nihayati menyebutkan, TPP melakukan penilaian terhadap enam komponen. Di antaranya adalah pelayanan publik, termasuk itegritas pegawai. Selain itu, tim juga memastikan semua alur atau prosedur tata kelola administrasi bersih sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah, sudah dilaksanakan di MAN 2 Kota Palu yang juga merupakan madrasah berbasis keterampilan.
Selain itu, turut dinilai terkait jaminan transparansi dan keterbukaan publik, serta tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan.
Terkait capaian tersebut, Nihayati menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dan memberikan dukungan dan pendampingan, termasuk Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulteng, Dr. H. Mohsen Alaydrus bersama Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kemenag Sulteng, H. Muh. Syamsu Nursi.
“Terutama kepada tim ZI MAN 2 Kota Palu, yang telah bekerja luar biasa selama proses unggah dokumen dan submit evidence dilakukan. kami mohon doa dan dukungan Bapak/Ibu sekalian kiranya kami dapat terus menjalani seluruh proses menuju perolehan status sebagai Institusi WBK,” tutup Nihayati. IEA
