PALU, MERCUSUAR – Mahasiswa KKN UIN Datokarama Palu yang berada di wilayah Kecamatan Marawola, melaksanakan Dialog Moderasi Beragama, Senin (5/12/2022). Kegiatan yang mengambil tema “Penguatan Moderasi Beragama Sebagai Ikhtiar Perekat Kemajemukan” ini, dilaksanakan di Aula Al Markaz Al-Islami MUI Provinsi Sulteng.
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial, Asruddin, S.Pd, dalam sambutannya mewakili Camat Marawola mengatakan, dialog moderasi beragama sangat penting, dalam rangka sebagai ikhtiar merekatkan kemajemukan yang ada di masyarakat. Hal ini kata dia penting, dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Marawola.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dosen UIN Datokarama Palu, Dr. Muh. Rafi’iy Rahim, M.Th.I, serta Kepala Bimas Kristen Kemenag Kab. Sigi, Dr. Martinus E. Bonggili, S.PAK., S.H., M.Th.
Dr. Martinus E. Bonggili dalam materinya menjelaskan, toleransi dalam keberagaman penting dilakukan, sebagai ikhtiar untuk merekatkan kemajemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Toleransi ini dibangun dengan semangat beragama dengan menjunjung tinggi nilai-nilai anti kekerasan.
“Nilai-nilai kearifan lokal harus kita gali dan kita angkat ke permukaan, untuk mendorong optimalisasi nilai-nilai moderasi beragama, dalam rangka menghadirkan harmonisasi dalam kehidupan umat beragama,” ujarnya.
Sementara itu Dr. Muh. Rafi’iy Rahim, dalam pemaparannya menjelaskan, moderasi bersama bukan dimaknai sebagai modernisasi agama, tetapi perubahan cara pandang dalam melihat kemajemukan yang ada di masyarakat. Menurutnya, perubahan cara pandang ini, akan mewujudkan harmonisasi antara seluruh umat beragama.
Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat di 11 desa di Kecamatan Marawola, Pemerintah Kecamatan Marawola, pemerintah desa se Kecamatan Marawola, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, dosen pembimbing KKN di Kecamatan Marawola, serta mahasiswa KKN di 12 posko yang ada di Kecamatan Marawola. JEF
