KABONENA, MERCUSUAR – Dalam rangka melestarikan seni dan budaya lokal, khususnya tarian tradisional Suku Kaili, sejumlah sekolah di Sulawesi Tengah menggelar lomba tarian khas daerah. Salah satu sekolah yang aktif melaksanakan kegiatan ini adalah SMP Negeri 13 Palu.
Melalui lomba tersebut, para siswa didorong untuk mempelajari dan menguasai berbagai jenis tarian khas Kaili. Mereka diberikan kebebasan memilih tarian sesuai dengan bakat dan minat masing-masing, tanpa dibatasi pada satu jenis tarian tertentu.
“Memasuki masa setelah ujian semester, kami menyelenggarakan berbagai lomba, salah satunya adalah lomba Tarian Khas Suku Kaili. Kegiatan ini merupakan bentuk upaya sekolah dalam mengembangkan dan melestarikan budaya lokal Sulawesi Tengah, khususnya yang berasal dari Kota Palu,” ujar Kepala SMPN 13 Palu, Mursida Said, Selasa (17/6/2025).
Menurutnya, lomba ini tidak hanya bertujuan untuk menggali minat dan bakat siswa dalam bidang seni tari, tetapi juga sebagai sarana edukasi agar siswa lebih mengenal dan mendalami kekayaan budaya daerahnya.
“Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya mengenal nama-nama tarian khas Kaili, tetapi juga mampu membawakannya
dengan penuh penghayatan. Ini bagian dari pendidikan budaya yang penting bagi generasi muda,” tambah Mursida.
Ia menegaskan, sekolah berkomitmen mendukung pelestarian budaya lokal dengan menyediakan ruang dan sarana yang mendorong partisipasi aktif siswa. Lomba ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap warisan budaya sendiri.
“Kami ingin siswa tidak sekadar tahu, tetapi juga bisa menguasai dan membanggakan budaya mereka sendiri. Karena itu, sekolah harus menciptakan ruang-ruang kreatif seperti ini untuk mendorong motivasi mereka,” tutup Mursida. UTM