PALU, MERCUSUAR – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng melaksanakan kickoff kolaborasi program pemberdayaan zakat dan wakaf 2024, melalui kegiatan Lebaran Yatim, yang merupakan gerakan berbagi untuk anak-anak yatim dan penyandang disabilitas.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kanwil Kemenag Sulteng tersebut, turut dilaksanakan secara virtual dari Kemenag RI serta seluruh Kantor Kemenag Provinsi, Kabupaten dan Kota se-Indonesia, Selasa (16/7/2024).
Secara total se-Indonesia, Kemenag mendistribusikan bantuan kepada 2.077.000 anak yatim di seluruh Indonesia. Khusus Kanwil Kemenag Sulteng, bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulteng dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) perwakilan Sulteng, diserahkan secara simbolis kepada 50 orang yang berhak, dan akan dilanjutkan di sejumlah panti asuhan dan pondok pesantren (ponpes).
“Ini bentuk akuntabilitas kita kepada masyarakat, sebagai lembaga yang menerima Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS), dan apa yang dihimpun melalui lembaga-lembaga ini akan kita distribusikan kepada yang berhak menerima” kata Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, Dr. H. Kiflin.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Ulyas Taha mengatakan sinergi yang dilakukan pada program tersebut, meneguhkan komitmen bersama dalam kolaborasi menjadikan zakat sebagai slaah satu upaya pemerintah dan umat, untuk mengentaskan kemiskinan.
“Program ini strategis untuk meningkatkan kepedulian kita kepada anak-anak yatim yang kurang beruntung dan difabel,” ujar Ulyas.
Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam (Bimais) Kanwil Kemenag Sulteng, H. Junaidin melaporkan bahwa kegiatan Lebaran Yatim dilaksanakan secara kolaboratif antara Kemenag Sulteng, BAZNAS Sulteng dan LAZ perwakilan Sulteng, untuk mendorong kembali upaya untuk berbagi bersama membantu para anak yatim dan disabilitas.
Ketua BAZNAS Sulteng, Prof. Dr. Hj. Dahlia mengapresiasi kebersamaan dan kerja sama antara pihaknya, LAZ perwakilan Sulteng dan lembaga filantrofi Islam di bawah komando Kanwil Kemenag Sulteng, membawa semangat Al-Mauun dalam memerhatikan anak yatim.
“Program ini kita sahuti sesuai dengan takaran dan kemampuan kami,” kata Dahlia. */IEA