Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Meningkat

GORONTALO, MERCUSUAR – Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola memberikan gambaran secara ringkas mengenai beberapa hal terkait kinerja pembangunan di regional Sulawesi. Selaku Ketua Badan Kerjasama Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), Gubernur mengemukakan mengani pertumbuhan ekonomi regional tersebut pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi tahun 2018 di Provinsi Gorontalo, Selasa (3/4/2018).

“Pertumbuhan ekonomi Sulawesi tahun 2017 mencapai 6, 99 persen, relatif tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional untuk periode yang sama yakni sebesar 5,07 persen,” ungkapnya.

Jika dilihat pertumbuhan ekonomi setiap provinsi di Regional Selawesi sebut Gubernur Longki, pada tahun 2016 secara hirarki, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 9,98 persen, Sulawesi Selatan sebesar 7, 41 persen, Gorontalo sebesar 6, 52 persen, Sulawesi Tenggara sebesar 6, 51 persen, Sulawesi Utara sebesar 6,17 persen, dan Sulawesi Barat sebesar 6, 03 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi provinsi pada tahun 2017 secara hirarki, yaitu provinsi Sulsel sebesar 7, 23 persen, Sulteng sebesar 7, 14 persen, Sultra sebesar 6, 81 persen, Gorontalo sebesar 6, 74 persen, Sulbar sebesar 6, 67 persen, dan Sulut sebesar 6, 32 persen.

“Kondisi ini menggambarkan bahwa andil pertumbuhan ekonomi Regional Sulawesi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional semakin membaik dan meningkat setiap tahunnya,” tutur Gubernur Longki.

Sementara nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di pulau Sulawesi tahun 2017 mencapai Rp 844,97 triliun, meningkat sebesar Rp 79,93 triliun dari tahun 2016. Kontribusi Pulau Sulawesi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2017 sebesar 6,11persen. Peran wilayah dalam pembentukan PDB nasional masih didominasi oleh Pulau Jawa, yakni sebesar 58,49 persen dan Pulau Sumatera sebesar 21,66 persen.

“Sementara Pulau Kalimantan sebesar 8, 20 persen, Pulau Sulawesi sebesar 6, 11 persen, Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3, 11 persen, serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2, 43 persen,” katanya. BOB

Pos terkait