DONGGALA, MERCUSUAR – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Donggala, Najamuddin, menyoroti kepala SDN 1 Sojol Utara, Firdaus. Pihak dinas mempertanyakan pembongkaran bangunan Ruang Kelas (RK) sekolah yang dinilai masih layak.
“Pelanggaran yang dilakukan oleh sekolah adalah belum adanya penghapusan aset dan SK keputusan bupati,” kata Najamuddin, Minggu (1/7/2018).
Ia mengatakan, pembongkaran bangunan berawal adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kemendikbud Juni 2018 untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) di SDN 1 Sojol Utara itu.
“Itu kan pembangunan kelas baru, berarti bukan rehab. Artinya apa?, ruangan yang ada itu tetap dipelihara saja, karena lokasi masih luas untuk bangun baru,” kata Najamuddin.
Terkecuali kata dia, tidak ada lokasi untuk membangun RKB maka bisa dilakukan pembongkaran.
“Kalau kerusakannya sudah 60 persen keatas ya boleh lah dibongkar,” tegasnya lagi.
Seperti diketahui, SDN 1 Sojol Utara menerima dana ratusan juta untuk pembangunan RKB dan Rumah Dinas Guru (RDG). “Kecuali kalau bantuan itu rehab, yang rusak diperbaiki bukan dibongkar,” tambahnya.
Kepala Bidang Aset Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Donggala, Fikri, mengaku akan mengecek kembali soal informasi itu. Sampai kemarin kata dia, belum ada informasi masuk.
“Saya belum cek di Dinas Pendidikan, nanti Senin (hari ini) baru saya lihat di sistem. Jadi memang kalau kalau bangunannya masih bagus mungkin ada pertimbangan-pertimbangan dari Dinas pendidikan,” katanya.
Sementara Konsultan, Andi Evan yang dihubungi menjelaskan jika bangunan itu sudah layak dibongkar karena sudah lama dan tidak layak digunakan.
“Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 36, strukturnya itu bukan struktur permanen, slotnya bangunan itu tidak ada. Jadi batu bata langsung berdiri diatas pondasi kemudian tiangnya kayu,” jelasnya. TUR
