Diskarpus Bakal Gelar Peringatan Empat Tahun Bencana PADAGIMO 

HLL-be194c03
FOTO: Rapat persiapkan rakor peringatan 4 tahun bencana alam PADAGIMO, Senin (29/8/2022). FOTO: HUMAS DKIPS PROVINSI SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diskarpus) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar rapat koordinasi pameran arsip kebencanaan, dalam rangka peringatan 4 tahun bencana alam gempa bumi, tsunami, likuifaksi, yang dirangkaian dengan Hari Peringatan Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan Provinsi Sulteng tahun 2022, bertempat di ruang rapat Diskarpus Sulteng, Senin (29/8/2022).

Kegiatan yang bertajuk “Mari Selamatkan Arsip Kebencanaan Sebagai Memori Kolektif Bangsa”, bertujuan memperingati empat tahun bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi Sulteng, serta sebagai ajang sosialisasi penyelamatan arsip kebencanaan yang ada pada masyarakat atau lembaga, baik berupa naskah, dokumentasi foto, peta, konstruksi, serta perbaikan wilayah di masa pemulihan. 

Adapun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu fun bike, jelajah informasi likuifaksi dengan kegiatan bakti sosial, sosialisasi kebencanaan, wawasan kebangsaan terkait bahaya narkoba, promosi pariwisata, serta dzikir dan doa bersama lintas agama. 

Kepala Diskarpus Provinsi Sulteng, I Nyoman Sriadijaya mengatakan, terbitnya Instruksi Presiden RI Nomor 10 Tahun 2018 tentang percepatan rehabilitasi rekonstruksi bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, merupakan dasar bagi pemerintah daerah untuk menghimpun semua arsip kebencanaan. 

Pada puncak kegiatan, yakni 28 September 2022, akan dilakukan penandatanganan MoU antara pemerintah pusat beserta kabupaten se-Sulteng, serta pemberian penghargaan bagi para pemenang lomba, yang diawali dengan fun bike jelajah informasi likuifaksi. 

Sriadijaya mengharapkan, dengan adanya kegiatan ini, dapat menggugah semangat kebersamaan gotong royong dan kepedulian masyarakat yang terdampak bencana, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tanggap terhadap bencana. 

“Melalui festival ini, diharapkan arsip kebencanaan ini ke depan bisa diusulkan sebagai memori kolektif bangsa,” tambah Sriadijaya. ABS

Pos terkait