Perbaikan Sekolah Terdampak Banjir Masih Tahap Usulan

Ibrahim

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Perbaikan bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap Negeri 1 Palasa, di Desa Pebo Unang, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), saat ini masih dalam tahap pengusulan.

Sekolah tersebut merupakan salah satu fasilitas publik yang terdampak paling parah, usai diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang (Kabid) Manajemen Sekolah Dasar Disdikbud Parmout, Ibrahim mengatakan pihaknya sudah mendapatkan amanat dari Sekda Parmout, terkait percepatan penanganan. Dalam amanat itu, Disdikbud diperintahkan segera melakukan pendataan dan pengusulan perbaikan bangunan.

“Kami telah menginstruksikan ke pihak sekolah untuk mendokumentasikan kerusakan guna dilaporkan kepada Penjabat Bupati. Nantinya, tembusannya ke Disdikbud, BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas PUPRP,” ujar Ibrahim saat ditemui Mercusuar di Parigi, Rabu (7/5/2025).

Dia menjelaskan, pengusulan tersebut baru dapat dilakukan pada APBD perubahan atau anggaran tahun 2026. Mengingat, tahun anggaran berjalan telah ditetapkan sebelum terjadinya bencana.

“Kami belum memastikan, apakah ke depan direlokasi atau diajukan rehabilitasi bangunan di lokasi yang sama. Ini akan kami koordinasikan dengan instansi dan stakeholder terkait untuk menentukan langkah terbaik,” ungkapnya.

Ibrahim menuturkan, meskipun fasilitas sekolah mengalami kerusakan, proses belajar mengajar di Desa Pebo Unang tetap berlangsung. Sebab, hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai lokasi sementara yang dijadikan kegiatan belajar mengajar. Sehingga, pihaknya menganggap kegiatan tersebut masih berjalan seperti biasa.

“Sampai hari ini, kami belum mendapatkan laporan dari pihak sekolah terkait tempat sementara berlangsungnya proses belajar mengajar,” kata Ibrahim.

Belajar Gunakan Alat Seadanya

Namun berdasarkan pantauan terakhir, proses belajar mengajar berlangsung dalam keterbatasan perlengkapan yang minim. Para guru pun harus berimprovisasi menggunakan alat seadanya agar kegiatan pendidikan tetap berjalan.

“Dari hasil pemantauan, beberapa guru sudah memulai inisiatif sendiri untuk tetap mengajar murid-muridnya. Meski berjalan dengan keterbatasan, semangat para siswa dan guru tetap tinggi. Ini menunjukkan dedikasi yang luar biasa,” tuturnya.

Ibrahim mengapresiasi semangat para pendidik dan siswa. Olehnya, ia berharap ke depan, ada percepatan bantuan peralatan sekolah darurat serta kejelasan soal relokasi atau rehabilitasi bangunan yang rusak.

“Jika lokasi sekolah saat ini tetap digunakan, dikhawatirkan akan kembali terdampak banjir susulan. Maka opsi relokasi masih dipertimbangkan secara serius bersama semua stakeholder,” jelasnya.

Saat ini, Pemkab Parmout tengah memetakan zona rawan bencana di sekitar lokasi sekolah dan hunian warga. Termasuk pembangunan jembatan darurat serta distribusi perlengkapan belajar.

Ibrahim menegaskan proses pendidikan tetap menjadi prioritas meskipun dalam kondisi darurat. Ia juga menekankan, Pemkab Parmout terus berkomitmen untuk segera menangani kerusakan fasilitas pendidikan dan infrastruktur lainnya.

“Tentunya koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan, untuk memastikan pemulihan serta rehabilitasi dapat berjalan efektif dan efisien,” pungkasnya. AFL

Pos terkait