Gubernur Harap Masyarakat Dukung Kenyamanan Investasi

HLL-a8ae5980
FOTO: Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura (kedua dari kanan) saat berbincang dengan perwakilan PT Trio Kencana, Camat Kasimbar serta perwakilan tokoh masyarakat Kasimbar, Kamis (25/8/2022). FOTO: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDAPROV SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat Kecamatan Kasimbar, Camat Kasimbar, beberapa Kepala Desa di Kecamatan Kasimbar, dan perwakilan PT Trio Kencana, di ruang kerja Gubernur, Kamis (25/8/2022).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan harapannya kepada masyarakat, agar dapat memberikan dukungan untuk kenyamanan investasi di daerahnya.

“Dengan ketentuan investasi harus memberikan dampak terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Gubernur, melalui rilis dari PPID Sulteng.

Selanjutnya, Gubernur meminta PT Trio Kencana agar dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat, terkait dengan operasional perusahaan tersebut, serta diharapkan dapat terus meningkatkan komunikasi dengan pemerintah desa, kecamatan dan tokoh masyarakat setempat.

Ia juga mengingatkan kepada perusahaan tersebut untuk dapat melengkapi seluruh perizinan sesuai dengan ketentuan.

“Yang menjadi pertanyaan, perusahaan yang memiliki izin memiliki kendala untuk operasional, tetapi pertambangan tanpa izin tidak mendapat penolakan dan terus bisa berjalan. Ini harus ditertibkan,” pungkas Gubernur.

Camat Kasimbar Abd. Manan menyampaikan harapan masyarakat agar PT Trio Kencana dapat melakukan sosialisasi tentang rencana operasional pertambangan emas, sehingga operasional produksi perusahaan itu dapat berjalan baik dan mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Trio Kencana, H. Suryanto menyampaikan bahwa sesuai dengan ketentuan oleh Kementrian ESDM, pihaknya diharuskan melakukan kajian besar cadangan emas di area IUP.

Olehnya, kata dia, PT Trio Kencana sudah memulai pengeboran untuk dapat mengetahui besar cadangan yang ada di area tambang, tetapi setelah alat masuk di lokasi pengeboran sudah ada masalah, ada panggilan dari pihak kepolisian.

“Tetapi yang menjadi tanda tanya, di Area IUP tersebut ada pihak yang melakukan pertambangan tanpa izin,” kata Suryanto.

Ia menuturkan, saat terjadi aksi penolakan warga terhadap operasional tambang oleh PT Trio Kencana, perusahaan bahkan belum melakukan operasi di wilayah itu.

“Saat ini  PT Trio Kencana memiliki IUP resmi belum operasi produksi. Kalau ada dukungan masyarakat dan pemerintah melalui IUP yang ada, kami akan melengkapi kembali persyaratan yang diminta oleh Kementrian ESDM, agar tahun 2023 sudah dapat operasional produksi,” pungkas Suryanto. */IEA

Pos terkait