PALU, MERCUSUAR – Regu Sepaktakraw putra Kabupaten Sigi yang diperkuat Arif Budiman, Kurnia Sandy, Agung Kurniawan dan Andi Afit masih terlalu tangguh bagi tim Kabupaten Tojo Una-una (Touna) dalam Pekan Olahraga Daerah (Popda) 2018 yang digelar di Taman GOR Jalan Mohammad Hatta Kelurahan Besusu Tengah, Palu.
Menghadapi Touna pada Selasa (24/7/2018) pagi, Kurnia Sandy dkk punya segalanya untuk membuat Touna tak bisa berbuat banyak karena kemampuan skill para pemain Sigi yang sedikit lebih baik. Maka tak mengherankan Sigi hanya memberi Touna 7 angka di set pertama dan 13 di set kedua.
Menyaksikan pola permainan Touna yang sering membuat kesalahan sendiri bahkan sering kali gagal dalam mengembalikan servis tajam Arif Budiman, maka kemenangan Sigi dinilai tak begitu istimewa karena tak mendapat perlawanan berarti. Namun demikian hasil itu disebut coach Asgaf menjadi satu rangkaian skuadnya dalam memburu prestasi tinggi di cabor Sepaktakraw Popda 2018.
“Tim ini kami siapkan kurang lebih selama dua bulan dalam menghadapi Popda. Karena di even yang sama yang dilaksanakan di Kabupaten Buol dua tahun lalu, kita gagal di penyisihan grup. Kekalahan saat itu karena beberapa pemain inti justru membela Kota Palu karena saat itu Sigi katanya tidak ikut di cabor Takraw tapi beberapa saat jelang hari H, baru dibilang ikut, tapi sudah terlambat karena pemain sudah terdaftar di Palu. Makanya kita gagal di penyisihan grup Popda Buol,” terang Asgaf.
Tak mau kecewa kedua kalinya, Asgaf membangun timnya dengan melakukan persiapan dengan harapan bisa menembus semifinal dan selanjutnya membidik juara.
“Untuk Popda tahun ini tentunya kami tak mau gagal lagi. Tapi kita juga tidak langsung menargetkan medali emas karena daerah lain juga punya kemampuan untuk merebut juara . Yang terdekat saya ingin anak-anak bisa menembus semifinal saja dulu, baru kemudian memikirkan juara,” kata Asgaf.
Usai menghajar Touna di pagi hari , kapasitas trio Sigi ini berlanjut ke sore hari dengan menjungkalkan tuan rumah Kota Palu dua set langsung. CLG