PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Sebuah Ogoh-ogoh (sosok benda patung yang menyeramkan) menghabiskan hingga jutaan rupiah, sebab mulai dari bahan dan ukurannya yang cukup besar, menghabiskan material busa dan rangka besi, serta cat.
Salah seorang warga Desa Tolai Induk, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, I Ketut Widiasa mengatakan kepada Mercusuar, Senin (24/3/2025), warga biasa membuat ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi, menghabiskan biaya hingga Rp10 jutaan, bahkan lebih, jika dihitung dengan biaya tambahan saat ogoh-ogoh sudah diarak-arak di jalanan.
“Memulakan pembuatan ogoh-ogoh, dibicarakan terlebih dahulu dalam musyawarah di setiap adat, hingga kemudian memutuskan untuk membuat dalam bentuk makhluk yang menyeramkan,” urai Ketut Widiasa.
Setelah rampung, warga menyepakati makhluk seperti apa yang di dalamnya mengandung pesan tertentu, karena ogoh-ogoh akan diarak dan disaksikan ratusan warga. Maka dimulakan pembuatannya, yang dilakukan di tempat terbuka namun terlindungi dari sengatan panas matahari dan guyuran hujan.
Pada umumnya, lanjut Widiasa, pembuatan ogoh-ogoh dilaksanakan di balai banjar, atau tempat pertemuan yang berbentuk semi indoor. “Pembuatannya cukup memakan waktu, biasanya sampai dua bulan, karena ingin menghasilkan ogoh-ogoh yang benar-benar terlihat nyata, termasuk kuku dan kerutan kulitnya,” ujar Widiasa. MBH