DONGGALA, MERCUSUAR – Pelabuhan laut Donggala yang baru, secara resmi dimulai pembangunannya, yang ditandai dengan melakukan pemasangan plang atau papan proyek di anjungan Gonenggati, oleh Bupati Donggala, Kasman Lassa, Senin (7/3/2022).
Sebelum pemasangan plang, dilakukan pembacaan doa bersama, yang turut dihadiri Wakil Bupati Donggala, Moh. Yasin dan Sekkab Donggala, Rustam Efendi, serta pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Donggala.
Dalam acara pembacaan doa bersama yang disebut juga dengan istilah Groundbreaking (terobosan) proyek civil 1: Reconstruction of Donggala Port ini, dijelaskan oleh Pejabat Pembuat Komiten (PPK) Kemenhub RI, Fandhika Putera Santoso, terkait masa kerja dan harapan pemerintah pusat.
Sementara Bupati Donggala, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat terhadap pelaksanaan pembangunan ini, di mana Pemkab Donggala dan masyarakat sebagai penerima manfaat.
Dalam sambutannya yang terbilang singkat itu, bupati juga menceritakan sekilas sejarah kepelabuhanan di Kabupaten Donggala dan nama-nama pemimpin Donggala di masa lalu. Dari serangkaian kisah sejarah itu, maka nama pelabuhan laut Donggala ini nantinya akan diberi nama sesuai nama kearifan lokal.
“Kita harapkan nanti, bapak presiden akan meresmikan pelabuhan laut ini,” tutupnya.
Papan proyek yang didirikan di pinggir jalan jalur dua anjungan Gonenggati ini, mencantumkan nama Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Direktorat Kepelabuhanan.
Nama program Emergency Assistance for Rehabilitation and Reconstruction, nama paket proyek Package Civil Work (CV) Sea Port 1 : Works for Reconstruction of Donggala Port. Lokasi Desa Boya (Seharusnya Kelurahan Kabonga Kecil) Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
Pengguna jasa adalah Direktorat Kepelabuhanan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. Sumber dana berasal dari Asian Development Bank (ADB) dengan nomor kontrak: 2/Contract/CW1-EARR/II/2022 tanggal 16 Februari 2022 tahun anggaran 2022-2023.
Masa pelaksanaan 480 hari kalender (16 hari) dan masa pemeliharaan 365 hari.
Adapun kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk dan lima konsultan pengawas, yaitu: PT. Aecom Indonesia, PT. Wittaveen Bos Indonesia, PT. Diagram Triproporsi, PT. Atrya Swascipta Rekayasa, PT. Cita Prisma-Jo. HID