PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Ketua Badan Amil Zakan Nasional (BAZNAS) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), H. Faisal Pangale mengatakan pembayaran zakat fitrah yang menggunakan uang tunai, mengikuti dinamika harga beras di pasaran.
Olehnya, kata dia, BAZNAS Kabupaten Parmout telah menetapkan rentang besaran pembayaran zakat fitrah menggunakan uang di daerah itu, yakni Rp40.000 hingga Rp45.000 per jiwa, setara 2,5 kilogram beras jenis premium.
“Berdasarkan surat keputusan dari BAZNAS RI, kami melakukan penelitian dan pertimbangan yang matang, untuk memutuskan besaran zakat fitrah dari Rp40.000 sampai Rp45.000 per individu, mengikuti dinamika harga beras yang terjadi,” jelas Faisal, di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.
Ia tidak menampik, keputusan tersebut sedikitnya akan memberikan dampak bagi sebagian masyarakat. Namun demikian, hal tersebut bertujuan untuk memastikan kewajiban zakat fitrah dapat dipenuhi, sesuai dengan ketentuan hukum fikih Islam.
Faisal menambahkan, bagi umat Muslim yang mengkonsumsi beras di atas atau di bawah harga standar pada ketetapan tersebut, dapat menyesuaikan sesuai dengan harga yang berlaku di pasaran.
Selain zakat fitrah, BAZNAS juga mengelola zakat Mal atau zakat harta. Faisal mengatakan, untuk pengelolaan zakat fitrah tidak bisa disamakan dengan zakat lainnya.
“Mengingat pengelolaannya mulai dari tingkat takmir Masjid sampai ke BAZNAS daerah. Namun, sesuai yang sering dilakukan, lebih banyak tingkat kepercayaan masyarakat melakukan pembayaran zakat fitrah ini kepada takmir Masjid,” ujarnya.
Faisal meminta kepada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) melalui para penyuluh agama, untuk melakukan pendataan jumlah zakat yang terkumpul, dan yang tersalurkan melalui Unit Pengumpulan Zakat (UPZ).
“Yang terpenting pelaksanaan pembayaran maupun penyalurannya benar benar dengan tujuan yang sesuai ketentuan agama, yang mana kepada orang-orang yang berhak menerima zakat fitrah, sesuai dengan hukum fikih Islam,” tutupnya. TIM
